Jumat, 23 Juni 2017

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 9

Liburan kita telah usai. Ini adalah hari terakhir kami di Jepang. Menghabiskan waktu pagi hari di hotel, kitapun siap pulang ke negeri tercinta Indonesia. Karena koper sudah berat dan masih ada sisa uang sedikit, maka kita memberanikan diri naik taksi ke Bandara. Jarak dari hotel ke Haneda adalah 6.5 km. Sengaja kita pilih hotel yang dekat dengan Bandara supaya waktu tempuhnya tidak lama.




Tim Dinosaurus sudah berhasil menjalankan misi liburan keluarga bersama anak-anak di Jepang tanpa tour guide. Banyak hal yang kita bisa petik dari liburan ini. Bagaimana kita menghargai waktu, belajar budaya mereka dan semoga Indonesia bisa mengejar bahkan melebihi pencapaian mereka dalam segala hal tertutama budaya malu dan antri.

Mungkin beberapa tips yang bisa kita rangkum dari perjalanan ini:

  1. Tiket pesawat beli saat travel fair karena jauh lebih murah
  2. Beli JR Pass jika ingin pindah-pindah kota karena jauh lebih murah dan tidak ada biaya tambahan selama kita menggunakan JR Train. JR Pass bisa kita atur mulai awal berlakunya sesuai dengan jumlah hari yang kita beli. 
  3. Bawa tas yang nyaman di gendong karena akan sering membawa perbekalan makan dan minum
  4. Cari hotel yang dekat dengan stasiun dan tempat makan
  5. Bawa pakaian secukupnya karena disana kita bisa mencuci dengan harga yang murah
  6. Pastikan punya aplikasi google maps. Jika masih belum paham, bisa bertanya karena rata-rata stasiun di Jepang besar dan banyak jalur keretanya
  7. Jangan takut traveling dengan anak-anak karena selain traveling dengan anak jauh lebih menyenangkan,  disana juga sangat nyaman, child friendy, stroller friendly dan bisa bawa koper kemana-mana dengan aman dan nyaman.  
  8. Cek prakiraan cuaca sehingga tidak salah kostum
  9. Hindari naik taksi kalau tidak terpaksa karena tarifnya mahal banget. 

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 8

Waktu kita sudah habis di Kyoto dan saatnya balik ke Tokyo dengan kembali menggunakan Shinkansen. Waktu tempuh dari Kyoto ke Tokyo adalah 2 jam dan 40 menit menggunakan Shinkansen Hikari.


Tiba di stasiun Tokyo kita sangat lapar. Maka tempat makan menjadi incaran utama sebelum lanjut belanja terakhir di Tokyo.

Di Tokyo kita menginap di Sotetsu Fresa Iin Tokyo Kamata. Hotel ini enak karena hanya berjarak 200 meter dari stasiun JR Kamata. Dan tentu saja disekeliling hotel banyak tempat makan yang enak.

Kita menemukan tempat makan sushi yang sangat enak. Harga murah dan lokasinya sangat dekat dengan Hotel. Akhirnya kita bisa mencicipi sushi di rumahnya. Nyamm enak banget.



Tips: Cari hotel yang dekat dengan stasiun, sumber makan dan tempat belanja sehingga tenaga, biaya dan waktu dapat dimanfaatkan dengan baik.

Rute: Stasiun Tokyo – Stasiun JR Kamata

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 7

Anakku yang pertama bernama Nara. Kebetulan di Jepang juga ada kota Nara. Jadi tujuan kita hari ini adalah mengajak Nara ke “kotanya”.


Perjalanan dimulai dari stasiun Kyoto menggunakan JR Nara Line sampai stasiun Nara dan dapat ditempuh sekitar 57 Menit. Perjalanan menuju kota Nara dihiasi oleh pemandangan Desa di Jepang yang rapi, teratur dan tenang. Perjalanan 57 menit tersebut tidak akan pernah merasa bosan.


Tiba di Stasiun Nara, kita membeli one day pass untuk bus (Nara Loop) dimana berhenti dan kembali ke Stasiun Nara dengan kode bus No. 2. Tujuan utama kami adalah ke Nara Park dimana taman yang sangat luas itu dipenuhi oleh rusa yang jinak dan bisa diberi makan.


Hati-hati, walaupun jinak, Rusa tetaplah hewan yang bisa menggigit, menendang, atapun menyeruduk. Nara kena gigit rusa di pahanya karena dia membawa makanan rusa namun rusa yang datang menghampirinya lumayan banyak.


Anak-anak sangat senang disana karena selain tamannya luas, tempatnya juga rindang dan bisa bercanda ria dengan para rusak yang jinak. Kami menghabiskan waktu sampai siang hari disana. Beli es krim dan makan cemilan untuk mengganjal perut karena susah mencari tempat makan siang.


Lanjut menggunakan bus no. 2 kami menuju halte no. 13 dimana disana ada perkampungan yang rumah-rumahnya berarsitektur asli dan tradisional Jepang. Desa itu sungguh indah dengan segala keunikan bangunan asli Jepangnya.





Puas menikmati kota Nara, kembali ke Kyoto dengan kereta yang sama.

Tips: Bawa makan siang, minum dan cemilan yang cukup karena susah mencari tempat makan disini. Tetap waspada dengan rusa karena mereka tetaplah hewan yang bisa menggigit, menendang dan menyeruduk. Beli one day pass bus Nara loop dan minta peta serta jadwalnya. Ini jauh lebih murah kalau kita suka mampir-mampir dan naik turun bus.

Rute: Stasiun Kyoto – Stasiun Nara PP. Di Kota Nara naik Bus Nara loop yang ada setiap 10 menit sekali.  

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 6

Hari ke-6 ini kita habisnya menikmati kota Kyoto. Rencana dari pagi adalah mengunjungi Nijo Castle yang terkenal itu. Nijo Castle dibangun pada tahun 1603 oleh Tokugawa Leyasu, Shogun Pertama. Dipintu gerbang sudah bisa kita baca penjelasan singkat dari sejarah Castle ini.


Tiket masuk ke Nijo Castle adalah JPY 400 untuk dewasa dan JPY 200 untuk anak-anak. Seperti biasa, dibawah 6 tahun gratis. Masuk Castle sudah disuguhi gerbang besar yang memisahkan Castle dengan dunia luar.




Dari penjelasan oleh penjaga loket, Castle ini bisa dikelilingi sekitar 2 jam. Kebayangkan bagaimana luasnya Castle ini.


Masuk ke Bangunan utama, dilarang untuk menggunakan sepatu, makan maupun foto-foto. Masuk ke ruangan utama itu aku mulai membayangkan bagaimana kehidupan kerajaan Jepang jaman dahulu seperti tergambar di film-film dan mencoba merasakan detak jantung kehidupannya.



Castle ini juga dilengkapi oleh menara penjaga, taman yang luas serta bangunan pendukung lainnya. Sungguh agung tempat ini, begitu gumam ku.








Selesai mengelilingi Nijo Castle, kita beranjak ke Nishiki Market. Tentu target utamanya adalah belanja dan makan. Nishiki markets ini isinya makanan lucu-lucu dan menggoda untuk dicoba. Satu baby gurita disantap dengan harga JPY 300. Kitapun beli oleh-oleh disini. Harga lumayan dengan kualitas yang bagus.





Tips: Ke Nijo Castle bawa air minum yang cukup karena jalannya jauh dan air minum baru ada lagi di pintu keluar. Ke Nishiki Markets, cobalah makanan lucu-lucu itu. Sayang saja kalau udah kesana tapi tidak mencobanya.

Rute: Daiya RyokanStasiun Gojo (Karasume Line) – Stasiun Karasume Oike. Sambung naik Tozai Line – Stasiun Nijojo-mae. Ke Nishiki Market dari Stasiun Nijojo-mau naik Karasume Line balik ke Stasiun Karasume Oike. Dari Stasiun jalan sekitar 1 km. 

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 5

Ini adalah hari yang paling membuat aku khawatir karena di Kyoto ini kita akan menginap di penginapan yang bergaya tradisional Jepang (Ryokan). Pada suka dan betah ga ya para anggota tim ku ini? Begitu kekhawatiran ku dalam hati. Ah semoga saja mereka suka supaya kita juga bisa merasakan menjadi orang Jepang.


Turun di stasiun Kyoto yang hanya berjarak 30 - 40 menit menggunakan kereta ekspress, kita berjalan menyusuri menara Kyoto dan gang-gang kecil menuju ke Ryokan kita yang namanya Daiya Ryokan. Ternyata jaraknya dari stasiun tidak terlalu jauh sekitar 700 meter.


Kesan pertama di Kyoto adalah suka. Kota ini tidak seramai Tokyo dan tentu saja banyak rumah makan kecil di gang-gang kota yang sangat menarik perhatian kita. Maklum kalau perut kenyang, hati jadi senang.

Tiba di penginapan disambut oleh suami istri pemilik Ryokan tersebut yang bernama Hirayuki. Mereka sangat ramah walau kita tiba jam 11 siang, udah boleh langsung masuk ke kamar.




Masuk kamar, kekhawatiran ku langsung sirna. Istri dan anak-anakku suka banget dengan kamar dan penginapannya. Seperti rumah sendiri, begitu ucap mereka. Kamarnya bagus, rapi dan tentu saja bergaya tradisional Jepang.

Aku membuka daftar tempat yang ingin kita kunjungi di hari pertama di kota Kyoto. Hayuu kita ke Inari Fushimi dan Kiyomizu-Dera. Aku bertanya dengan pemilik penginapan bagaimana cara kesana dan kejutan, dia siap untuk mengantar kita kesana. Wah suatu rejeki yang tak mungkin kita tolak.

Jarak penginapan ke Inari sekitar 4-5 km. Tiba disana hari masih jam 2 sore. Kesan pertama masuk ke Inari adalah banyak penjual makanan di pingir-pinggirnya jalan masuk. Makanan dimana-mana, hahha...




Kuli Inari adalah kuil yang diyakini tempat bersemayamnya Dewa Padi dan hasil cocok tanam. Kita juga dapat menemui banyak patung Rubah yang diyakini membawa pesan Dewa Padi https://www.infojepang.net/item/fushimi-inari-taisha/ .




Banyak hal menarik yang kita bisa temui disini. Salah satunya adalah susunan tiang-tiang kayu berwarna orange sepanjang jalan kita menyusuri kuil Inari sampai keatas. Kuil ini juga dikelilingi oleh pohon-pohon yang lebat sehingga terasa sejuk.

Puas di Inari, kita menuju ke Kuil Kiyomizu-Dera. Karena ga mau repot, jadi kita naik taksi deh kesana dengan jarak sekitar 3 km saja namun jangan tanya argo taksinya. Mahal.

Kuil Kiyomizu-Dera dibangun tahun 1633. Kalau tidak salah, ini adalah kuil terbesar di Kyoto atau mungkin terbesar di Jepang. Walau sudah berusia ratusan tahun dan sempat beberapa kali mengalami perbaikan, Kuil ini tetap anggun dan agung. Tentram terasa jika kita bisa menikmati aura yang terpancar dari kuil ini. Dari atas kuil, kita bisa melihat kota Kyoto dengan segala keindahannya.







Kita berjalan menuju puncak dan ujung Kuli untuk menikmati dan merasakan segala keagungannya sampai saatnya sore dan kita haru kembali ke penginapan. Kuil yang sangat indah dan luar biasa. 

Tips: Berangkat pagi sehingga bisa mengunjungi banyak Kuil, Palace atau Temple di Kyoto karena Kyoto terkenal dengan kota seribu kuil. Naik kereta dan beli day pass untuk bus sehingga lebih murah. Hindari naik taksi kalau tidak terpaksa. Disini kita bisa mencuci sendiri dengan dengan menggunakan mesin yang kita masukin koin. Sekali mencuci JPY 300, mesin pengering JPY 200 untuk 30 menit. Lumayan bisa menghemat bawaan baju dari Jakarta.  


Rute: Tanimachi Line – Stasiun Tanimachiyonchome sampai Osaka - JR Tokaido – Sanyo Line sampai Stasiun Shin-Osaka – Kyoto (Shinkansen).  

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 4

Bye Tokyo. Sampai jumpa lagi.

Karena 2 hari terakhir yang melelahkan, maka hari ini kitapun bangun kesiangan semua. Akibatnya jadwal berangkat ke Osaka pun jadi molor.

Aku beranjak bangun dan mulai mengabsen anggota tim ku. Mau sarapan apa pagi ini. Seven Eleven dan Familymart menjadi andalan kita untuk sarapan dan bekel cemilan selama perjalanan. Selain murah, masakan dan makanan mereka pun enak. Sekali belanja untuk makan dan cemilan bisa habis JPY 1.500 – 2.500. udah bikin kenyang dan puas semua anggota keluarga.

Mulai berangkat dari stasiun Tokyo menuju Osaka. Disana, kita menginap di Hotel Mystay Otamae sekitar 15 menit jalan dari stasiun Stasiun Tanimachiyonchome. Perjalanan ke hotel kami melintasi Osaka castle yang berdiri megah.






Perjalanan kerena menggunakan shinkansen dari Tokyo ke Osaka sekitar 3 jam. Efek dari kesiangan adalah nyampe ke Osaka kesorean jadi ga banyak yang bisa kita lihat-lihat disana selain makan dan main di taman.

Semalam di Osaka, kita akan berangkat ke Kyoto keseokan harinya.  


Tips: Kalau bisa berangkat dari Tokyo pagi sehingga sampai di Osaka masih bisa ke Osaka Castle atau ke Namba markets. Di Osaka juga banyak makanan khas Jepang yang enak-enak. Jangan ragu untuk liat menu dan harga sehingga bisa disesuaikan dengan anggaran.


Rute: Stasiun Tokyo – Shin-Osaka (naik Shinkansen). Dari Shin-Osaka naik JR Tokaido – Sanyo Line sampai Stasiun Osaka. Pindah kereta naik Tanimachi Line – Stasiun Tanimachiyonchome