Ji, aku kedinginan.
Jumat, 13 Juni 2025
Opname Di hari Minggu
Jumat, 18 April 2025
To My Beautiful Daughters
To my beautiful daughters,
with a courage that inspires me every day. Every moment with you is a treasure.
Sabtu, 01 Maret 2025
Valentine 2025
Pagi itu aku berangkat ke bandara. Karena perjalanan dinas cuma 3 hari, maka aku hanya membawa koper kecil/koper kabin.
Asia World Model United Nations (AWMUN) X
Aji, gimana kalau Nara ga menang?
Begitu pertanyaan Nara sewaktu kami akan berpisah di bandara. Kebetulan kami berangkat di hari dan waktu yang bersamaan namun untuk rute yang berbeda. Aku ke Bangkok, Nara ke Kuala Lumpur. Aku tahu Nara pengen banget bisa berhasil di eventnya kali ini.
Sewaktu berjalan menuju ke gate, aku bertanya "Apa yang sudah kamu persiapkan untuk event kali ini?" Lalu Nara menjawab "Nara sudah lebih siap dan belajar dari event sebelumnya di Bangkok. Sekarang akan mencoba strategi yang baru", begitu jawabnya. Aku cuma bilang, lakukan yang terbaik Nara. Event ini akan menjadi pembelajaran dan ajang untuk memperkuat metalmu. Ga menang tidak masalah, tapi yang penting harus berjuang dan melakukan yang terbaik, begitu sambungku.
Kamipun harus berpisah. Ada rasa sedikit khawatir karena ini pertama kalinya dia terbang ke luar negeri tanpa pendampingan. Tapi dia yakin dan berani sehingga aku merasa sedikit lebih tenang.
Sebelum boarding, dia mengirimkan pesan. "Flying alone is easy". Lega aku membaca pesan itu. Dia berhasil dalam langkah pertamanya.
Tiba di Kuala Lumpul, dia mulai sibuk menjalankan aktifitasnya. Aku cuma bisa berdoa semoga Nara bisa sukses dalam konferensinya, bisa tampil dengan baik dan mendapatkan hasil terbaik. Degdegan rasanya menanti hari puncak dan siap-siap bagaimana cara membesarkan hatinya jika hasil tidak sesuai apa yang dia harapkan.
Besoknya, sebuah pesan video masuk dari istriku. "The most outstanding delegate goes to Iceland!" Wajah dan foto Nara terpajang di layar besar saat pengumuman berlangsung. Pecah haruku dan serasa mau nangis saat perjalanan di Bangkok. You made it Nara. Ingin rasanya segera pulang, memeluk dan melihat wajahnya. So proud of her!!!.
Walau ada yang meragukan ikut MUN tanpa bimbingan adalah mustahil untuk menang, namun Nara membuat kami semua bangga. Usaha dan kerja kerasmu membuahkan hasil.
Selamat Nara. Kamu sudah membuat kami serasa fly to the MUN.
https://biz.kompas.com/read/2025/02/17/140421628/8-pelajar-indonesia-sabet-penghargaan-di-konferensi-internasional-awmun-x-kuala
Sabtu, 22 Februari 2025
Bukhasan National Park
Kemana kita? Hmm..menurut itinerary, kita akan ke salah satu taman nasional terbesar dan terkenal di Korea.
Kali ini kami trekking ke Bukhasan National Park. Sampai sana, mampir ke informasi untuk ambil peta jalur. Biar tahu mau milih yg mana. Tentu kami ambil yg easy loop karena sama anak2. Tapi ternyata mereka jauh lebih kuat daripada ortunya.
Biaya gratis.
Kami trekking sekitar 4 jam dengan speed santai.
Pemandangan bagus namun di atas angin kenceng. Jadi jaket winter
harus terus selalu terpasang.
Nami Island
Hari ini kami ke Pulau Nami. Kalau di sana terkenal dengan nama Republic of Naminara. Kita ga perlu nunjukin paspor cuma kayak bayar visa gitu.
Biaya masuk ke Pulau Nami KRW 16 ribu dewasa dan KRW 10 ribu anak2.
Nyebrang sekitar 6 menit.
Dari penginapan, kami turun di stasiun Gaepyong. Dari Stasiun
Gaepyong naik bus nomor 10-4 turun di ujung. Tinggal jalan ke pelabuhan Nami.
Kalau bawa anak2, saran kami beli marsmallow buat di bakar2. Disana
banyam banget perapian untuk sekedar duduk2 atau bakar2 marsmallow.
Perjalanan ke Nami Island adalah salah satu perjalanan terbaik kami. Selain pemandangan sepanjang perjalanan yang memanjakan mata, setiba di pulaunya juga seperti berada di suatu dimensi lain. Dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi dan pulanya benar-benar memanjakan mata. Seharian kami mengelilingi dan menikmati keindahan pulau Nami. Betah banget rasanya apalagi ditemani hawa dingin yang menusuk tulang. Seru banget.
Kami ke Nami naik ITX. Lupa bayar berapa. Nah pas baliknya, di
stasiun Gaepyong itu ga ada konter tiket. Dengan PD nya kami beli tiket paket
mesin donk. Begitu keluar harga, kok murah. Lihat di Naver Map, kereta ITX udah
mau nyampe. Naik donk kita.
Pas di kereta, ada pemeriksaan. Kami dengan santainya nunjukin
tiket yg kami beli di mesin. Dia bilang "ini tiket metro, bukan ITX".
Tapi jangan khawatir, beli disini aja pake credit card, nanti tiket metro nya
di reimburs di office stasion.
Sampai stasiun, ternyata petugasnya udah hapal kasus2 gini dan
mudah banget reimbursnya.
Rumah Tradisional Di Korea
Rumah tradisional sebuah negara selalu menjadi perhatianku. Hal-hal yang berbau tradisional atau klasik dari sebuah tempat tujuan wisata tak boleh terlewatkan. Hasil dari berselancar di internet, ketemulah beberapa lokasi rumah tradisional Korea yang patut untuk dikunjungi. Antara lainnya adalah Ikseondong hanok village dan Buckhon Hanok Village.
Di Ikseondong dan Buckhon hanok village kami jalan-jalan, beli souvenir
dan lihat rumah-rumah tradisional. Di Ikseondong, ada toko roti Salt Bread yg super
enak. Antrian panjang donk. Tapi karena kami datengnya pagi, jadi masih ok lah.
Harga per box KRW 12 ribu isinya 4.
Buckhon hanok village lebih banyak rumah-rumah tradisionalnya dan lebih luas areanya. Lagi terbayang bagaimana kehidupan orang-orang jaman dulu dengan pakaian dan kehidupannya. Apakah jaman dulu orang-orang lebih hidup tenang dan damai? Entahlah.
Lanjut ke Hongdae untuk jalan2. Biar tahu aja kayak gimana tempat
belanja yg terkenal di kalangan turis.
Balik lagi donk ke Ikseondong. Tujuan beli oleh2 dan tentu saya
beli Salt bread. Kali ini ga mau rugi. Beli 3 box, hehee.
Di deket Metro Ikseondong, ada Opa Oma penjual Tteok-bokki dan
Odeng yg super enak. Begitu kami kembali, inget donk mereka sama kita.
Harga Tteok-bokki KRW 5 ribu dapet banyak dan Odeng KRW 1000 per
tusuk.
Habis itu, lanjut ke Han River. Ngapain? Cuma lihat2 aja. Katanya
tempat syukit drakor walau saya ga tahu drakor sih, heehe
Namsan Tower
katanya kalau ke Seoul belum ke Namsan Tower dan Myeongdong, maka belum afdol. Oleh karena itu, pagi-pagi pergilah kami ke Namsan Tower.
Sebelum pergi, tentunya Navermap menjadi andalan untuk petunjuk jalan. Ke mana dan bus apa yang harus kami naiki. Setelah rute terkunci, kita siap berangkat.
Ke Namsan Tower kita harus naik bus khusus (Nomor A01) tapi tempat parkir bus. Lupa bayar berapa. Disana jalan2, lihat pemandangan tapi ga naik ke tower ya. Lokasi Namsan Tower sangat indah dan bisa melihat sepenjuru kota Seoul. Letaknya yang diatas bukit serta dikelilingi oleh pohon-pohon yang lebat menambah keindahan Namsan Tower. Puas menikmati Namsan Tower, kami melanjutkan rute berikutnya.
Habis itu ke Myengdong. Tempat belanja yg sangat rame dan street
food nya juga menggoda selera. Kalau mau beli oleh2, banyak street vendor yg
harganya relative murah. Makan siang di Myengdong. Sedikit "kena
tipu". Di gambar daging 3 slice, tapi pas dateng hanya 1 slice .
Makan street food juga sebenarnya udah kenyang dan murah. Namun anak2 pengun
makan sambil duduk.
Lanjut ke JYP Building. Kenapa kesitu, karena salah satu anak suka
banget Stray kids donk. Jadi ketemu gedung dan nari di depannya saja udah
seneng banget. Letaknya di depan Seoul Olympic Park.
Terakhir ke Lotte tower. Ngapain? Cuma liat aja gedung tertinggi ke
5 di dunia.
Main Salju di Korea
Kami berangkat dari stasiun Yongsan menuju ke stasiun Baegyang menggunakan ITX. Biaya Dewasa KRW 7.700 dan anak2 KRW 3.800
Sampai di stasiun Baegyang, tinggal keluar dan naik shuttle bus ke arah tempat main ski atau seluncuran. Shuttle bus nya gratis.
Sekitar 1.4 km udah nyampe di depan resort tempat main salju.
Biaya masuk tempat seluncuran salju KRW 30 ribu per orang dan maksimum 2 jam (ada jam2 nya)
Kalau main ski, slopenya ada 3 level yaitu pemula, menengah dan ahli. Anak2 pengen coba main ski dan tentu pilih yg pemula.
Biaya sewa peralatan lengkap Dewasa KRW 60 ribu dan anak2 KRW 40 ribu. Biaya sewa lift selama 2 jam (bisa main sepuasnya) Dewasa KRW 30 ribu dan Anak2 KRW 26 ribu.
Lift bole buat yg slope mana aja. Tergantung keberanian dan skill. Risiko tanggung sendiriPuas main sampe sore, balik lagi ke Stasiun Baegyang naik shuttle gratis. Bisa di cek di resepsionist jadwalya kapan aja.
Balik ke Yonghan, kami naik metro/kereta biasa dengan total biaya KRW 14 ribu. Jauh lebih murah tapi ya harus transit dan duduk seperti KRL. Tapi nyaman kok.