Malam semakin larut, aku tidak juga bisa memejamkan mata dengan nyenyak. Masih ada keraguan yang dalam untuk berangkat. Semua itu karena Nara yang sedang terbaring lemas tanpa senyum lucunya. Sepi dan hampa rumah kecilku tanpa kehadiran canda tawanya.
Aku kembali terbangun untuk mengukur panas tubuhnya. Sudah turun ke arah normal. Aku mulai tenang. Biasanya malam hari suhu badanya naik tak terkontrol. Sudah 3 hari belakangan ini Nara menderita demam yang menurut hasil lab dan diagnosa dokter disebabkan oleh virus.
Pagi menjelang dengan cerahnya. Namun cerahnya pagi tak sempurna karena lemahnya lambaian tangan putri kecilku. Dalam perjalanan aku masih yakin bahwa dia akan sembuh tepat pada waktunya dan menemani kegiatanku disana.
Setelah 4.5 jam di udara, tibalah aku di Bandara Hongkong. Disambut dengan buruknya cuaca menambah kegalauan hatiku. Akupun membeli sim card lokal untuk menghemat biaya komunikasi. SMS ku terjawab. Namun jawaban yang tidak menyenangkan. Nara panas lagi sampai 40.4 derajat celcius. Aku meminta agar Nara kembali di bawa ke dokter. Hati semakin galau dan tak tenang. Malam di hotel yang nyaman tak mampu meredakan rasa khawatirku. Akupun memutuskan untuk segera balik ke Jakarta.
Mendapat persetujuan, aku segera pulang. Ingin rasanya mempercepat laju pesawat sehingga bisa segera tiba. Syukur semua lancar dan aku tiba tepat pada waktunya. Wajahnya yang imut sedang terbaring lemas. Hasil lab dan diagnosa kedua, Nara terkena Typus. Penyakit yang seharusnya bukan untuk anak seumurannya.
Hampir seminggu Nara dirawat. Semakin hari kondisinya semakin membaik. Tawa dan canda kembali menghiasi wajahnya yang lucu. Bahagia rasanya melihat keceriaanya telah kembali.
Dengan dirawatnya Nara berarti tertunda juga liburan kita. Namun, aku percaya lain kali, kita pasti sampai disana dengan keluarga lengkap kita. See you in Hongkong Soon....
Aku kembali terbangun untuk mengukur panas tubuhnya. Sudah turun ke arah normal. Aku mulai tenang. Biasanya malam hari suhu badanya naik tak terkontrol. Sudah 3 hari belakangan ini Nara menderita demam yang menurut hasil lab dan diagnosa dokter disebabkan oleh virus.
Pagi menjelang dengan cerahnya. Namun cerahnya pagi tak sempurna karena lemahnya lambaian tangan putri kecilku. Dalam perjalanan aku masih yakin bahwa dia akan sembuh tepat pada waktunya dan menemani kegiatanku disana.
Setelah 4.5 jam di udara, tibalah aku di Bandara Hongkong. Disambut dengan buruknya cuaca menambah kegalauan hatiku. Akupun membeli sim card lokal untuk menghemat biaya komunikasi. SMS ku terjawab. Namun jawaban yang tidak menyenangkan. Nara panas lagi sampai 40.4 derajat celcius. Aku meminta agar Nara kembali di bawa ke dokter. Hati semakin galau dan tak tenang. Malam di hotel yang nyaman tak mampu meredakan rasa khawatirku. Akupun memutuskan untuk segera balik ke Jakarta.
Mendapat persetujuan, aku segera pulang. Ingin rasanya mempercepat laju pesawat sehingga bisa segera tiba. Syukur semua lancar dan aku tiba tepat pada waktunya. Wajahnya yang imut sedang terbaring lemas. Hasil lab dan diagnosa kedua, Nara terkena Typus. Penyakit yang seharusnya bukan untuk anak seumurannya.
Hampir seminggu Nara dirawat. Semakin hari kondisinya semakin membaik. Tawa dan canda kembali menghiasi wajahnya yang lucu. Bahagia rasanya melihat keceriaanya telah kembali.
Dengan dirawatnya Nara berarti tertunda juga liburan kita. Namun, aku percaya lain kali, kita pasti sampai disana dengan keluarga lengkap kita. See you in Hongkong Soon....