Sore itu jalanan cukup lancar. Aku melaju dengan nyaman. Hari itu aku bersama Nara akan menjemput Ibu di kantor. Sepanjang perjalanan, Nara duduk tenang di kursi depan. Walau merasa tidak nyaman dengan seat belt yang mengikatnya, dia tetap terlihat ceria.
Hampir 15 menit melaju dari Cibubur. Sepanjang jalan itu juga Nara selalu bersenandung. Walau dengan kata-kata yang belum jelas betul, namun aku bisa menangkap arti dan lagu apa yang sedang dia nyanyikan. Nara lagi suka menyanyikan lagu ”Kasih Ibu”.
Dengan raut wajah yang selalu ceria, dia menyanyikan dan mengajak aku bernyanyi. Entah kenapa, tiba-tiba aku bisa merasakan dalamnya makna lagu ini walau sudah mengenalnya sedari aku kecil.
Ibu, sebuah kata yang sederhana namun sangat bermakna. Ibu, menggambarkan sosok seorang wanita yang rela memberikan apa saja yang dia miliki dalam hidupnya untuk anak dan keluarganya.
Sambil bernyanyi, aku melihat Nara yang sedang duduk manis di depan. Sudah hampir dua tahun umurnya. Dalam hati aku berkata, tanpa peran besar istriku, tak akan mungkin dia bisa tumbuh dengan sempurna. Sudah banyak pengorbanan yang dia berikan untuk Nara. Tidur berkurang karena sering terbangun malam hari, memberikan pengertian dengan sabar saat Nara mulai bertingkah, dan banyak lagi lainnya. Semua itu dia lakukan hanya karena satu kata, yaitu Kasih.
Kembali pikiranku melayang jauh ke masa lalu. Aku teringat dimasa aku sering membuat hati Ibuku sedih. Ada kalanya aku yang sengaja atau secara tidak sengaja membuatnya begitu. Namun aku sadar, dia tidak pernah membenciku karena dia begitu mengasihiku.
Aku dan Nara adalah 2 orang manusia yang sangat beruntung di dunia ini. Memiliki Ibu yang penuh kasih sayang, membuat kita tumbuh dengan baik, mengorbankan segalanya hanya untuk kita dan tak pernah meminta balas budi. Bagai sang surya yang menyinari dunia, kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.
Hampir 15 menit melaju dari Cibubur. Sepanjang jalan itu juga Nara selalu bersenandung. Walau dengan kata-kata yang belum jelas betul, namun aku bisa menangkap arti dan lagu apa yang sedang dia nyanyikan. Nara lagi suka menyanyikan lagu ”Kasih Ibu”.
Dengan raut wajah yang selalu ceria, dia menyanyikan dan mengajak aku bernyanyi. Entah kenapa, tiba-tiba aku bisa merasakan dalamnya makna lagu ini walau sudah mengenalnya sedari aku kecil.
Ibu, sebuah kata yang sederhana namun sangat bermakna. Ibu, menggambarkan sosok seorang wanita yang rela memberikan apa saja yang dia miliki dalam hidupnya untuk anak dan keluarganya.
Sambil bernyanyi, aku melihat Nara yang sedang duduk manis di depan. Sudah hampir dua tahun umurnya. Dalam hati aku berkata, tanpa peran besar istriku, tak akan mungkin dia bisa tumbuh dengan sempurna. Sudah banyak pengorbanan yang dia berikan untuk Nara. Tidur berkurang karena sering terbangun malam hari, memberikan pengertian dengan sabar saat Nara mulai bertingkah, dan banyak lagi lainnya. Semua itu dia lakukan hanya karena satu kata, yaitu Kasih.
Kembali pikiranku melayang jauh ke masa lalu. Aku teringat dimasa aku sering membuat hati Ibuku sedih. Ada kalanya aku yang sengaja atau secara tidak sengaja membuatnya begitu. Namun aku sadar, dia tidak pernah membenciku karena dia begitu mengasihiku.
Aku dan Nara adalah 2 orang manusia yang sangat beruntung di dunia ini. Memiliki Ibu yang penuh kasih sayang, membuat kita tumbuh dengan baik, mengorbankan segalanya hanya untuk kita dan tak pernah meminta balas budi. Bagai sang surya yang menyinari dunia, kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.
We love you Ibu.