Rabu, 26 Januari 2011

Kasih Ibu

Sore itu jalanan cukup lancar. Aku melaju dengan nyaman. Hari itu aku bersama Nara akan menjemput Ibu di kantor. Sepanjang perjalanan, Nara duduk tenang di kursi depan. Walau merasa tidak nyaman dengan seat belt yang mengikatnya, dia tetap terlihat ceria.

Hampir 15 menit melaju dari Cibubur. Sepanjang jalan itu juga Nara selalu bersenandung. Walau dengan kata-kata yang belum jelas betul, namun aku bisa menangkap arti dan lagu apa yang sedang dia nyanyikan. Nara lagi suka menyanyikan lagu ”Kasih Ibu”.

Dengan raut wajah yang selalu ceria, dia menyanyikan dan mengajak aku bernyanyi. Entah kenapa, tiba-tiba aku bisa merasakan dalamnya makna lagu ini walau sudah mengenalnya sedari aku kecil.

Ibu, sebuah kata yang sederhana namun sangat bermakna. Ibu, menggambarkan sosok seorang wanita yang rela memberikan apa saja yang dia miliki dalam hidupnya untuk anak dan keluarganya.

Sambil bernyanyi, aku melihat Nara yang sedang duduk manis di depan. Sudah hampir dua tahun umurnya. Dalam hati aku berkata, tanpa peran besar istriku, tak akan mungkin dia bisa tumbuh dengan sempurna. Sudah banyak pengorbanan yang dia berikan untuk Nara. Tidur berkurang karena sering terbangun malam hari, memberikan pengertian dengan sabar saat Nara mulai bertingkah, dan banyak lagi lainnya. Semua itu dia lakukan hanya karena satu kata, yaitu Kasih.

Kembali pikiranku melayang jauh ke masa lalu. Aku teringat dimasa aku sering membuat hati Ibuku sedih. Ada kalanya aku yang sengaja atau secara tidak sengaja membuatnya begitu. Namun aku sadar, dia tidak pernah membenciku karena dia begitu mengasihiku.

Aku dan Nara adalah 2 orang manusia yang sangat beruntung di dunia ini. Memiliki Ibu yang penuh kasih sayang, membuat kita tumbuh dengan baik, mengorbankan segalanya hanya untuk kita dan tak pernah meminta balas budi. Bagai sang surya yang menyinari dunia, kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.

We love you Ibu.

Senin, 24 Januari 2011

Kuala Lumpur

Email konfirmasi itu datang. Aku akan berangkat ke Kuala Lumpur untuk belajar. Senang campur sedih menjadi satu. Senang karena aku mendapat kesempatan belajar disana dan sedih karena harus meninggalkan keluarga tercinta walau hanya seminggu.

Cukup lama aku merenung apa yang harus aku lakukan. Kuala Lumpur, kata beberapa orang bukan tempat yang enak untuk dikunjungi. Tidak ada bedanya dengan Jakarta, begitu mereka meyakinkan.

Tidak diam begitu saja, aku mulai mencari info mengenai Kuala Lumpur. Dari hasil penelurusan via dunia maya, banyak tempat yang menarik perhatianku. Akhirnya aku putuskan untuk berangkat terlebih dahulu bersama keluarga kecilku.

Pesawat kebanggaanku melesat ke angkasa. Melayang jauh menjelajah dunia. Senyum putri kecilku mengembang. Tak sabar segera tiba. Hampir 2 jam berlalu pesawatku mendarat dengan sempurna. Segera membuka peta dan memulai petualangan.

Setelah kenyang makan siang, kami mulai mengelilingi kota dengan menggunakan bus pariwisata. Hop on Hop off nama bus nya. Nara begitu gembira. Terutama ketika kita berhenti di taman (Lake Garden) yang luas dan nyaman. Ditambah lagi Nara melihat hewan favoritnya yaitu kuda. Semakin ceria dan tertawa riang.

Banyak titik perhentian yang kita lewati dan nikmati. Tak terasa sampai ke tempat tujuan berfoto yaitu menara petronas yang termasyur. Lengkap sudah bukti perjalanan kita.

Genting adalah salah satu tempat favoritku. Suasana yang dingin dan indah membuat aku begitu betah. Hampir seharian aku disana bersama Nara dan Istriku. Belum lagi mainan kesukaan Nara ada disana. Kuda. Iya cuma itu yang dia suka. Pulang ke kota dengan wajah lelah namun menyenangkan.

Akhirnya waktu itu tiba. Mereka harus kembali ke Jakarta terlebih dahulu. Dari pagi aku sudah merasa tidak enak. Terbayang pulang ke hotel tanpa melihat senyum dan keceriaan mereka berdua. Aku berusaha kuat dan menyembunyikan air mata yang sudah membasahi pipiku.

Senang dan bahagia bisa berlibur dengan mereka. Walau kurang dari 3 hari, namum kualitas liburan tersebut sangat besar aku rasakan. Tak sabar untuk menikmati liburan berikutnya bersama mereka.