Rabu, 06 April 2011

"Profesor ASI"

Sabtu pagi adalah hari yang tepat untuk bermalas-malasan. Setelah seminggu bekerja, maka menarik selimut dan kembali meringkuk diatas kasur yang empuk adalah pilihan yang sempurna.

Namun 3 bulan sebelum putri kecil ku lahir, hari sabtu bukan lah menjadi hari untuk bisa bangun siang. DI RS Bunda, tempat Nara lahir ada kelas persiapan untuk melahirkan dan menyusui. Kelas tersebut dilaksanakan pukul 8 pagi dan demi mendukung suksesnya proses melahirkan dan menyusui, maka dianjurkan bagi calon ayah juga ikut kelasnya. Parenting father, demikian mereka menyebutnya.

Istriku sejak awal memang sangat berniat memberikan ASI, nutrisi terbaik, bagi Nara. Untuk itu dia yang biasanya lebih ”sungkan” untuk bangun pagi di hari sabtu menjadi orang yang mendambakan segarnya udara pagi. Ternyata banyak hal-hal yang baru yang menarik dan wajib aku ketahui dalam persiapan menjadi seorang ayah dan mendukung suksesnya proses menyusui. Aku menjadi sangat bersemangat dan tidak sabar untuk mengikuti kelas berikutnya. Salah satu point penting yang aku ingat adalah bahwa sukses tidakny ASI adalah 80% karena pikiran dan 20% karena makanan. Sebuah rumus yang menarik, begitu pikirku.

Hari lahir Nara tiba, ASI tidak bisa keluar. Istriku yang awalnya tenang menjadi panik karena tekanan lingkungan. RS Bunda yang sangat mendukung ASI terus memberi dukungan dan motivasi. Aku berfikit mungkin karena lelah usai melahirkan yang membuat ASI di hari pertama dan kedua tidak sukses. Segala upaya aku lakukan untuk mendukungnya. Syukur Nara juga sangat koperatif dengan tidak banyak merengek dan menangis walau tidak memperoleh ASI. Aku bisa lebih tenang karena di kelas diajarkan anak baru lahir bisa tidak minum selama 2x24 jam.

Pijat, doa dan semuanya dilakukan. Akhirnya hari ketiga ASI mengalir dengan derasnya, bisa memenuhi asupan nutrisi terbaik untuk Nara. Kulkas penuh dengan stok ASI beku. Sungguh pemandangan yang indah dan membanggakan.

Enam bulan berlalu, Nara sukses dengan ASI ekslusifnya. Itu membuat Nara tumbuh sehat dan kuat. Dengan tujuan selalu memberikanyang terbaik, dia tetap memberikan ASI untuk Nara, sampai saat ini, 2 tahun lamanya.

Enam bulan berlalu, dia berhak atas gelar ”Sarjana ASI”

Satu tahun berlalu, dia berhak atas gelar ”Master ASI”

Satu setengah tahun berlalu, dia berhak atas gelar ”Doktor ASI”

Dan dua tahun berlalu, dia sekarang menyandang ”Profesor ASI”

Gelar yang sangat membuat aku bangga dan terharu karena aku percaya dan yakin perjuangannya selama ini tidaklah mudah. Banyak hambatan (lingkungan) yang harus dia lawan demi kepercayaan dan keyakinannya atas karunia terbaik yang Tuhan berikan untuk anak yang kita cintai.

Selamat ”Profesor ASI” ku. Aku bangga kamu sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk Nara tercinta. Mudah-mudahan perjuangan dan pengalamanmu memberikan inspirasi dan motivasi bagi ibu-ibu lainnya untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi putra-putri tercinta.

Senin, 04 April 2011

Dua Tahun NaraChan Ku

Sebuah tangisan yang aku tungguh pecah juga. Merdu terdengar menghiasi sunyinya malam. Tanggal 4 April 2009, tepat dua tahun yang lalu, putri kecilku melihat dunia untuk pertama kalinya. Aku berharap dia akan menjadi seorang Putri atau Ratu yang baik, selalu ceria dan memberikan keceriaan pada semua, maka kuberi dia nama Ida Ayu Nara Pramodawardani Dauh.

Sejak saat itu, Nara selalu memberikan warna ceria pada keluarga kecilku. Rumah yang dulu hanya diisi oleh suara kami berdua, kini diwarnai oleh suara tangisan dan rengekan putri kecil tercinta. Dari sekedar minta ASI sampai karena tidurnya terganggu oleh ulah nyamuk kecil yang ”gemas” melihat kulitnya yang wangi.

Dua tahun berlalu dan Nara tumbuh semakin sehat dan ceria. Tingkah polahnya kadang membuat bibir keriting namun tetap saja bisa tertawa atau tersenyum melihatnya. Menari dan bernyanyi sesuka hati, menghibur kami semua.

Dua tahun umur Nara sekarang. Selama itu pula aku sudah sangat menikmati dan mensyukuri warna cerah yang dia berikan kepada keluarku kecil ku. Aku sangat bersyukur atas anugrah dan karunia ini. Di hari ulang tahun Nara yang kedua ini, aku berdoa semoga panjang umur serta Nara tumbuh jadi anak yang sehat, pintar, selalu ceria dan memberikan keceriaan pada semua sesuai dengan nama yang ku berikan kepadanya.

Selamat ulang tahun Nara, Aji dan Ibu sayang banget sama Nara.