Kamis, 02 Januari 2014

Adiknya Narachan

Usia Ade’ di kandungan sudah 24 minggu. Hmm..sudah ga sabar Aji menunggu Ade’ untuk segera melihat dunia, melihat keluarga kecil kita. Keluarga yang penuh dengan kehangatan dan kasih sayang.
                                  
Kakak Nara sudah meminta ke Aji dan Ibu untuk bisa sekamar dengan Ade’. Aji yakin Kakak Nara pasti bisa menjadi Kakak yang hebat dan luar biasa untuk Ade’.

Sabtu minggu lalu Aji, Ibu dan Kakak Nara kontrol ke Dokter Kandungan. Kata Dokter semua kondisi Ade’ dalam keadaan sehat dan normal. Senang dan bahagia mendengarnya. Semoga Ade’ sehat terus ya sampai lahiran nanti.

Aji yakin dengan kehardiran Ade’ pasti warna rumah dan keluarga kita semakin ceria dan lengkap. Ga sabar menunggu bulan April. Aji, Ibu dan Kakak Nara banget sayang sama Ade’. Bantu Ibu ya De’ supaya Ibu juga tetep sehat dan kuat.

http://lmtf.lilypie.com/TikiBlogger.php/N9VM

Kartu Dari Nara

”Aji, Nara punya kejutan untuk Aji!”, begitu Nara tiba-tiba dengan semangatnya masuk ke kamarku. Dengan datang membawa sebuah kertas kecil, Nara memelukku. ”Selamat ulang tahun Aji sayang, Nara sayang Aji”, begitu ucapnya.


Aku buka kertas itu dan berisi hasil karya dan tulisan Naraku.


Nara, sejak Nara masih di kandungan Ibu, Aji merasa hidup Aji akan sempurna dengan kehadiran Nara. Begitu Nara lahir dan bertumbuh sampai saat ini, Aji merasa semakin sempurna dan beruntung karena mempunyai anak yang luar biasa seperti Nara. Nara adalah hadiah dan harta terindah buat Aji dan Ibu. Terima kasih sudah menjadi anak yang luar biasa dan terima kasih kartu ucapannya. Aji sayang banget sama Nara. 

Bukan Surat Biasa

Sejak mengandung anak kedua kami, Istriku tercinta susah untuk bangun pagi. Aku mengerti karena energi ibu hamil sangat terkuras ditambah dengan pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya.

Pagi ini terasa beda. Dengan mata yang berat untuk terbuka, dia menemaniku sampai ke depan pintu rumah. Sebuah kecupan hangat mendarat di pipiku dan selebar surat terselip di sakuku. ”Baca sampai di kantor”, begitu pesannya.

Begitu tiba dikantor, kubuka dan kubaca surat itu. Begini isinya:

2 Januari 2014
Dear Ajikun,

Kalo ga ada kamu, mungkin..
yang ilang bukan cuma ijasahku.
Surat-surat penting lainnya pasti berceceran entah dimana.

Mobil akan mogok dijalan
karena aku selalu lupa isi bensin..

Aku akan jadi penghuni RS di usia muda
karena tiap hari makan xxxmie & junk food..

Puyeng di tanggal tua.
karena ternyata aku bukan pengelola keuangan yg baik..
Insomia berat karena aku ga bisa tidur nyenyak sendirian.
Kelaperan tiap malem karena ga ada yg beliin makan.

See..betapa aku sangat manja dan sangat tergantung sm kamu.
Betapa kamu berhasil melengkapi semua kekuranganku.
Betapa aku membutuhkanmu. Melebihi dari yg kamu tahu.

Terima kasih udah membuat hidupku sempurna dan berwarna.
Segala doa terbaik untuk pasangan hidupku yg terbaik.

Happy Birthday.
I love you. Always,

Luv,

Bergetar hatiku dan berkaca-kaca mataku ketika membaca surat itu. Aku kembali teringat akan kodratku sebagai seorang suami dan ayah yang memang tidak sempurna. Namun aku selalu berusaha mencintai, menyanyangi dan melindungi keluargaku dengan cara yang sempurna. Terima kasih istriku tercinta.