Senin, 12 Desember 2016

Pelukan Manja

Seperti biasa, malam itu aku pulang kerumah menggunakan bus perumahan kesayanganku. Bus belaju nyaman dijalanan ibukota yang sesak. Jam menunjukan pukul 6 sore dan aku sudah memasuki tol jagorawi. Hmm.. cukup lancar, begitu gumamku.

Menuju gerbang tol cibubur, arus mulai tersendat disebabkan jalur yang menyempit. Sekitar 20 menit, aku tiba di perumahan. Sudah jam 7 malam saat itu.

Aku menyusuri jalanan perumahan dengan harapan aku masih bisa berjumpa dan bercanda ria dengan keluarga tercintaku. Tiba di rumah dan kubuka pintu utama. Seorang sosok mungil lari dari dalam kamar sambil berteriak kegirangan dan memeluk kakiku erat. Dengan tatapan manja, dia minta digendong. Iya, dia adalah Gita.

Belum sempat aku melepas sepatuku, Gita minta digendong dan memelukku erat. Hangat dan indah terasa, menghapus dan membasuh segala lelahku hari itu. Pelan-pelan mulai aku mendaratkan tubuh di kursi dan tetap Gita tidak mau lepas.

”Aji mau mandi dulu ya”, aku berkata. Gita melepas pelukannya dan merelakan aku pergi mandi. Selesai mandi, akupun bersiap istirahat. Ternyata Gita belum terlelap walau waktu sudah jam 8 malam. Dengan manjanya lagi dia menjulurkan kedua tangan mungilnya mengisyaratkan kalau di pengen dipeluk. Wah..indahnya dunia.

Gita memintaku untuk menceritakan cerita Tiga Babi Kecil kesukaannya dan tentu saja aku tak bisa menolaknya walau cerita itu sudah sering kali diceritakan. Matanya mulai redup dan terlelap. Sejuk dan tenang melihat Gita terlelap dalam pelukanku. Terima kasih Tuhan telah memberikan cerita indah ini untukku.