Sabtu, 23 Januari 2021

Wisnu

Namanya Wisnu. Dia adalah seorang pedagang jajanan pasar keliling dan setiap pagi sudah menjajakan kuenya di perumahan. Sempat aku bertanya dimana dan jam berapa setiap pagi ambil kue ke supplier. Dia menceritakan kalau tiap pagi jam 4 sudah ambil kue dan jam 6 sudah mulai ngider di komplek.

Tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan tentang Wisnu. Ada sesuatu yang dia lakukan yang menyentil hati nuraniku. Suatu pagi di hari Jumat, aku berkeliling bersama anjingku. Biasa mencari udara segar. Aku melihat Wisnu sedang menghampiri satu persatu ibu-ibu yang bertugas menyapu di komplek perumahanku. Dan mereka jumlahnya 8-10 orang. Satu persatu dia beri sebungkus kue dan ternyata itu sudah lama dia lakukan setiap hari Jumat!

Serasa lemas lututku dan tak bertenaga tanganku. Kadang aku berfikir kita harus kaya dan punya uang banyak dulu untuk bisa memberi lebih ke orang lain namun hari itu aku dibangunkan dan disadarkan oleh Wisnu.

Dia mengajarkanku untuk tidak perlu menunggu kaya untuk bisa memberi kepada orang lain. Yang penting ikhlas dan memberi semampunya. Semoga Wisnu selalu murah rejeki, dalam lindungan Tuhan dan tetap memberi inspirasi untuk semesta. 

40, Hanya Sebuah Angka

Hari ini adalah hari istimewa karena hari ini umurku bertambah satu tahun dan angka depannya pun bertambah satu. Kata orang hidup dimulai sejak umur 40. Tapi bagiku, hidup dimulai sejak kita lahir di dunia.

Hidup yang terus berusaha memberi warna cerah, kebaikan dan kebahagiaan untuk alam semesta. Dalam setiap kayuhan, aku kembali berfikir. Apa tujuan kita hidup di dunia? Hmm…mungkin tujuan kita hidup kedunia adalah untuk bagaiman kita bisa berfungsi bagi orang lain dan kecerian untuk semesta.  

Selamat ulang tahun untuk diriku. Aku emang belum sempurna sebagai seorang manusia. Tapi dibalik ketidaksempurnaan itu, aku selalu ingin membuat semua orang yang aku cintai berbahagia dan tetap menjaga bumi yang telah memberikan aku kehidupan yang indah ini.