Sabtu, 19 November 2022

Win or Learn

Setelah 4 kompetisi berkuda dijalankan dan 4 podium dihasilkan, di kompetisi yang ke-5 belum ada podium yang di dapat. Nara saat itu duet dengan kuda Saima dari The Hub.

Event hari pertama dilalui dengan sangat baik dengan status "all clear" di kelas show jumping 70 cm U14. Namun di hari kedua, Nara dan Saima belum beruntung. Bel yang ditakuti para rider berbunyi, yang artinya Nara dan Saima harus tereliminasi setelah kudanya 2 kali refusal (tidak mau melewati/melompat rintangan).

"I got nothing today", kata @nara_dauh setelah turun dari kuda. Aku dan @nyomanmega21 bilang "No, you never lose in a competition because you win or you learn". Nara tersenyum dan kamipun berpelukan

Nara ingin main ke @jjridingschool dan kami pun berangkat kesana untuk sekedar chill up dan happy riding. Nara bercerita ke Pak @gutomo.65 hasil kompetisinya pagi itu.

"Atlet itu harus siap menang dan siap kalah. Mental atlet harus kuat dan bangkit kembali", begitu pesan beliau. "Masih ada banyak kompetisi kedepan yang bisa dan harus dinikmati" ,beliau menambahkan.

Kami sungguh beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik dan selalu mendukung Nara dalam berusaha mencapai mimpinya, menjadi seorang atlet berkuda yang baik. Thank you!!

@jjridingschool

@jakhoachua

@dcuaca

@jessiecuaca

@gutomo.65

@aguss4595

@fadilah_aliya_putra

@fergigutomo

@primahapsoro

@rahmatwidodo_zls

*Note:*

Helm hadiah dari @dcuaca

Sepatu hadiah dari Mega Budiartha



Senin, 14 November 2022

Surat Buat Papa - 15 November 2022

Hallo Papa, apa kabar disana? Semoga Papa baik-baik saja dan tidak kurang suatu apapun. Sudah lama Budi tidak cerita ke Papa dalam bentuk tulisan atau surat ya? Selama ini kita hanya bertemu dalam mimpi dan setiap doa-doa.

Pa, Budi ingin cerita sedikit. Seperti yang Papa tahu, sejak pandemi awal tahun 2020 yang lalu, Budi dan keluarga menghabiskan waktu 24 jam sehari. Apakah bosan? Tidak Pa. Budi justru bersyukur bisa menikmati waktu-waktu indah itu bersama mereka selalu, walau Budi sadar di sisi sana, banyak orang menderita karena pandemic terutama mereka yang kehilangan keluarga tercinta. Ya, pandemi juga membuat kami kehilangan Bapak tercinta.

Tapi tentu,  dibalik semua peristiwa, pasti ada hal baik yang bisa kita ambil. Dengan 24 jam sehari bersama, kami menjadi semakin utuh sebagai sebuah keluarga. Budi bisa semakin memahami Mega dan anak-anak. Bisa melihat dan bersama mereka seharian adalah sebuah karunia yang luar biasa.

Pa, dulu Nara dan Gita seperti Tom & Jerry. Tapi sekarang, mereka adalah kakak adik yang tidak terpisahkan dan saling mengisi. Papa lihat, Nara adalah kakak yang luar biasa untuk Gita dan begitu sebaliknya. Gita sudah menjadi adik dan teman terbaik untuk Nara. Pandemi sudah membuat kami semakin utuh sebagai sebuah keluarga.

Walau Papa tidak sempat melihat Nara dan Gita di dunia, tapi Budi yakin Papa pasti melihat mereka dari sana. Apa yang Papa ajarkan kepada Budi, sudah berusaha Budi terapkan ke mereka sehingga mereka selalu merasa disayang. Tapi tentu Budi masih terus belajar menjadi orang tua yang baik. Mereka sekarang adalah guru Budi di dunia.

Papa, Nara sekarang lagi hobi berkuda. Lumayan sudah menghasilkan beberapa prestasi yang bisa Papa banggakan walau dengan keterbatasan yang kita punya. Tapi semangat adalah modal kita yang utama. Gita, dia menjadi penari yang luar biasa. Prestasi Gita pasti membuat Papa selalu tersenyum bahagia.

Terima kasih ya Pa atas bimbingannya selalu. Please selalu jaga kami ya, anak-anak Papa di dunia. Ini Budi kirimkan foto mereka ya Pa, cucu-cucu yang luar biasa.

Salam sayang dari kami semua.




Kamis, 07 Juli 2022

Quatorze

Pagi masih menunjukkan pukul 5.45 saat udara dingin masuk menyambut saat kubuka pintu. Kekasih hati masih lelap tertidur karena memang hari itu anak-anak masih libur sekolah. Aku memang melarangnya untuk menyiapkan sarapan selama musim libur sekolah. Biar dia bisa tidur lebih lama, begitu alasanku.

 

Motor melaju membelah keheningan pagi. Sinar matahari muncul perlahan menyambut hari. Tiba di parkiran, aku melanjutkan perjalanan ke kantor menggunakan bus umum. Membantu mengurangi polusi dan menghemat uang saku, kebiasaan yang sudah aku jalani sejak lebih dari 10 tahun yang lalu.

 

Tiba di kantor, seperti biasa aku mengirim pesan ke dia untuk sekedar mengabarkan “sayangku, aku udah di kantor ya..” Itulah yang selalu aku kirimkan sejak 14 tahun kita bersama. Bahkan sejak kita masih pacaran. Terkesan menjadi sebuah “template” tapi itu aku lakukan biar dia tahu suaminya sudah tiba dengan selamat.

 

Waktu melaju dan 14 tahun berlalu. Kedepan, tentu akan ada banyak cerita dan perjalanan seru. Tak peduli apa yang terjadi, aku hanya ingin menikmati setiap waktu dan hari untuk mencintai. Karena waktu terlalu berharga untuk kita saling melukai.

 

Happy anniversary sayangku. Cintaku tak akan pernah layu.  




Rabu, 01 Juni 2022

Au Revoir, Thank You BNPPAM!

Aku tak pernah menyangka hari ini akan tiba begitu cepat terutama sewaktu masuk ke BNP Paribas Asset Management (BNPPAM) 2.5 tahun yang lalu. Rasanya baru sekejap mata dan sekelebat, aku sudah harus mengatakan “selamat tinggal dan terima kasih” kepada BNPPAM.

Sewaktu hari pertama, semua serasa buram. Aku tidak mengerti budaya dan cara kerja di perusahaan asing dan lingkungan/rekan kerja seperti apa yang akan aku hadapi. Apalagi hari pertama adalah musim hujan dan banjir mengepung sebagian daerah Jakarta Januari 2020 silam. Ada rasa gugup sewaktu akan berangkat kerja. Namun pelukan dan ciuman hangat dari istri tercinta menguatkan. Akupun melaju.

Hari demi hari aku jalani dan aku menemukan tempat kerja yang benar-benar sesuai dengan harapan dan idamanku. Tempat dimana aku bisa mengutarakan pendapat, berdebat dan beropini tanpa takut dihakimi dan dibenci secara personal. Benar-benar lingkungan kerja yang sempurna untukku.

Di sana, semua pendapat dan masukan dihargai tidak peduli dari siapa dan dari level apa dia berada. Aku benar-benar merasa nyaman dan aman dalam bekerja.

Namun ketika kesempatan itu datang, aku galau. Lama aku merenung apakah harus mengambil atau melewatkan saja yang sudah di depan mata. Aku berdoa dan meminta pendapat istri sebelum mengambil keputusan. Sungguh bukan sesuatu hal yang mudah meninggalkan segala kenyamanan ini untuk kembali merasakan penyesuaian.

Setelah mendengarkan masukannya, aku kembali merenung dan kemudian aku memutuskan kalau aku akan mengambil kesempatan ini. Aku hanya berfikir bahwa untuk siapa aku bekerja? Iya untuk dia, anak-anak dan masa depan kita.

Au Revoir, Thank You BNPPAM!  



Senin, 18 April 2022

Dear Zepplen & Quitnice, Thank You!

“Nara naik siapa Pak Rahmat?” begitu aku memulai percakapan dengan pelatihnya. Hari itu, Minggu 17  April 2022 Nara sebenarnya tidak dalam kondisi sehat karena keluhan pusing 2 hari terakhir. Namun dia memaksakan diri untuk berlatih karena sudah kangen ingin bertemu dengan kuda-kuda kesayangannya.

“Nara, kamu sama Zepplen ya”, begitu pelatihnya berkata. Ada 2 kuda yang sering banget riding dengan Nara dan menjadi teman latihannya. Namanya Zepplen dan Quitnice.  

Latihan di mulai dan aku bisa melihat keceriaan Nara sewaktu “menyatu” dengan kudanya. Hilang semua rasa sakit kepala seketika setiba di kendang kuda.

Tak terasa, satu jam berlalu dan latihan sudah mendekati akhir. Di ujung waktu latihan, Pak Rahmat memberi informasi kalau ini adalah last riding dengan Zepplen karena dia akan pindah tugas ke Jawa Tengah. Begitu juga dengan Quitnice yang akan bertugas di Bali.

Sedih mendengar berita itu dan saat itu aku berusaha keras untuk menahan air mata agar tak jatuh membasasi pipi. Layaknya petugas Kepolisian, kuda polisi pun harus siap pindah dan bertugas kemana saja.

Kuda dan rider layaknya sepasang sepatu. Mereka harus menyatu dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kuda dan rider  harus saling mendukung dan bekerja sama. Sebagai makhluk hidup, kuda bisa merasa disayang dan memberikan kasih sayang kepada rider nya.

Pak Rahmat memberi waktu ke Nara waktu untuk good bye lap dengan Zepplen beberapa putaran. Sedih rasanya tapi itulah konsekuensi kuda polisi.

Dalam hati aku berdoa, “selamat bertugas di tempat yang baru Zepplen dan Quitnice. Semoga kamu bahagia disana. Terima kasih sudah menjadi teman, sahabat dan guru untuk Nara sehingga dia bisa pada level dan kepercayaan diri saat ini”

Zepplen dan Quitnice, kami akan selalu sayang dan merindukanmu. Semoga kita masih bisa berjumpa di kemudian hari. 






Minggu, 10 April 2022

Kalian Adalah Duniaku

Bulan April adalah bulan yang sangat istimewa bagiku, bulan dimana kedua buah hatiku berulang tahun. Ultah kalian selisih 3 hari membuat minggu itu menjadi semakin penuh dengan keceriaan dan kegembiraan.

Setiap pagi saat kalian masih tertidur, kadang aku merenung. Cepat sekali waktu berlalu dan kalian sudah tumbuh semakin beranjak remaja. Rasanya tidak pernah siap untuk melihat kalian tumbuh secepat ini. Dalam renunganku aku bersyukur. Masih di beri umur, rejeki, anak-anak yang sehat dan lucu seperti kalian dan tentunya masih di beri kesempatan untuk melihat kalian tumbuh setiap harinya.

Selamat ulang tahun sayangku Nara dan Gita. Semoga hidup kalian semakin penuh warna ceria dan memberi manfaat untuk semesta. Kalian adalah hadiah terindah di dunia. 





Selasa, 18 Januari 2022

This Is Home

Pagi ini dia dan anak-anak berangkat ke Bandung untuk persiapan lomba berkuda Nara. Sedangkan aku, masih disibukkan dengan kerjaan kantor walau dari rumah saja. Persiapan sudah beres dan mereka siap untuk berangkat.

Aku bantu untuk memasukkan barang-barang dan perlengkapan ke dalam bagasi dan memastikan tidak ada yang terlewatkan atau tertinggal. Aku memang akan menyusul hari jumat nanti, tapi acara akan dimulai sejak hari kamis dan aku tidak mau ada yang terlewatkan.

Mesin mobil menderu dan mereka segera berlalu. Sepi sekali rumah ini terasa. Tiba-tiba semua menjadi senyap. Hanya ditemani suara air kolam gemericik dan kicauan burung yang sesekali menghibur diri.

Aku duduk di kursi ruang tengah. Mataku tertuju pada tulisan yang tergantung di dinding. ‘Love, makes a house a home”. Kupejamkan mata sekejap dan kurasakan tawa canda ceria yang senantiasa mengisi ruang rumah.

This is home, begitu aku berbicara pada diriku sendiri. Tidak sampai 5 menit berlalu, serasa, rasa kangen sudah terasa hangat di dalam dada. Ok, sebaiknya aku segera naik ke kamar dan mulai bekerja.

Sampai jumpa hari Jumat. Tak sabar aku menanti hari itu. Sementara ini, aku akan menyibukkan diri di rumah. This is home, dimana hangatnya cinta selalu menanti kita.



Memulai Hidup

Banyak orang bilang kalau hidup itu dimulai saat kita berumur 40 tahun. Hmm..sepertinya itu tidak berlaku bagiku.

Hidupku dimulai saat aku memiliki dia dan mereka.