Pagi masih menunjukkan pukul 7.47 ketika bus transjakarta jurusan Kota - Blok M (Koridor 1) yang aku tumpangi melaju membelah kepadatan lalu lintas jalan Jend. Sudirman. AC bus meniupkan hawa dingin dan aroma wangi masih tercium jelas. Serasa naik bus di negara maju, pikirku.
Untuk menghindari kepadatan di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Sudirman, maka setiap turun kereta Light Rail Transit (LRT), aku memilih untuk menaiki bus transjakarta menuju kantor daripada menggunakan Kereta MRT dari stasiun. Walau jalan lebih jauh, tapi itu lebih baik daripada harus bedesakan di peron kereta KRL, begitu pikirku.
Bus melaju dengan nyaman. Dalam lamunan, pikiranku melayang ke waktu 15 tahun yang lalu saat aku dan dia masih pacaran. Waktu itu aku dan dia masih kos di daerah Setiabudi. Kantornya di Kelapa Gading dan aku di Gatot Subroto.
Untuk ke kantor, tiap hari dia naik bus transjakarta koridor 1 dan berganti bus di halte Harmoni untuk pindah ke Koridor 2. Begitu juga sebaliknya saat pulang kerja. Biasanya, karena aku pulang duluan, aku akan menjemputnya dan menunggunya di Halte Harmoni untuk kemudian pulang bersama ke Setiabudi.
Ah tak terasa 15 tahun dan waktu cepat berlalu. Namun kenangan itu terus membekas manis. Perjuangan dan perjalanan yang pernah kita lalui tidak mudah. Tentu ke depan banyak tantangan yang akan kita hadapi. Namun perjalan manis masih menanti untuk dinikmati. Oleh karena itu, mari kita fokus akan hal-hal manis dan tantangan biarlah jadi pemanis kehidupan.
"Pemberhentian berikutnya, Gelora Bung Karno". Terpaksa aku hentikan lamunanku. Senyum kecil masih terasa hangat dan aku siap untuk menikmati hari dengan penuh semangat.
https://budidauh.blogspot.com/2008/11/sebuah-malam-di-jakarta.html