Minggu, 01 Februari 2009

Ambilkan Bulan Bu

Malam semakin larut. Dahan - dahan melambai tertiup angin malam. Lelah serasa menghampiri setelah lebih dari 3 jam aku duduk membaca buku. Besok aku akan menempuh ujian semester. Aku beranjak dari ruang kamarku dan berjalan menuju ruang belajar di lantai gedung asramaku, hanya ingin sekedar melepas lelahku.

Teman-teman ternyata sedang bersenandung diiringi petikan gitar klasik. Mereka adalah teman-teman satu asrama yang sudah meyelesaikan ujian semesternya. Sungguh nikmat rasanya lepas dari beban itu.

Aku minta untuk dimainkan sebuah lagu yang dapat meredakan tegangnya pikiranku. Lagu masa kecilku yaitu ”Ambilkan Bulan Bu”. Entah kenapa lagu itu selalu mendapat tempat yang indah di hatiku. Apalagi malam yang dingin itu, bulan bersinar dengan cerahnya.

Seolah-olah lupa akan umurku, aku mulai menyanyikan lagu itu dengan sepenuh hati. Aku membayangkan bahwa aku bisa menggapai Bulan dan ku bawa pulang. Khan ku dekap tak kubiarkan dia pergi.

Sampai saat ini, aku masih sangat mengagumi lagu itu. Bahkan sampai aku belajar main gitar. Bulan, begitu indahnya. Dia menyinari setiap insan. Sekarang, aku tidak perlu lagi meminta Ibu untuk mengambilkan bulan untuku. Karena dia sudah ada dipelukanku. Bulan yang selalu bersinar dan menemani setiap malam-malamku.

Tidak ada komentar: