Hujan kemarin begitu deras mengguyur kota Jakarta. Angin bertiup kencang menerbangkan dedaunan yang berguguran dari tangkainya. Aku melihat dari ketinggian kota, berlindung di balik hangatnya ruang kerja. Begitu banyak orang membuat kepadatan jalan semakin parah. Jauh ke depan aku melihat lampu-lampu kendaraan, mencoba mencari sesosok bayangan. Dimanakah aku bisa menemukannya?
Tak terasa sudah lebih dari satu tahun berlalu sejak aku mengucapkan janji itu dihadapan Tuhan. Dia, telah banyak memberikanku kebahagiaan dan keceriaan. Selalu menolong aku saat aku terjatuh dan mengingatkanku saat aku terbang terlalu tinggi. Memberikan tangannya untuk menuntunku.
Orang bilang itu hanya permulaan dari indahnya masa-masa awal pernikahan. Namun sekarang, cinta itu ada disini. Tidak ada salahnya aku menikmatinya dan membawaku terbang jauh.
Semakin lama aku melihat, semakin susah aku menemukan bayangan itu. Dimana dia? Didalam hati dan pikiranku. Seketika jalanan terlihat lengang. Aku berangkat pulang untuk segera bertemu dengannya, orang yang telah membuat aku selalu ingin bernyanyi.
Tak terasa sudah lebih dari satu tahun berlalu sejak aku mengucapkan janji itu dihadapan Tuhan. Dia, telah banyak memberikanku kebahagiaan dan keceriaan. Selalu menolong aku saat aku terjatuh dan mengingatkanku saat aku terbang terlalu tinggi. Memberikan tangannya untuk menuntunku.
Orang bilang itu hanya permulaan dari indahnya masa-masa awal pernikahan. Namun sekarang, cinta itu ada disini. Tidak ada salahnya aku menikmatinya dan membawaku terbang jauh.
Semakin lama aku melihat, semakin susah aku menemukan bayangan itu. Dimana dia? Didalam hati dan pikiranku. Seketika jalanan terlihat lengang. Aku berangkat pulang untuk segera bertemu dengannya, orang yang telah membuat aku selalu ingin bernyanyi.