Kemarin sore aku mengalami perjalanan yang sungguh luar biasa. Aku, istri Nara dan Mbak Sum berkunjung ke sebuah panti asuhan khusus balita di wilayah cipayung, tepatnya di Jalan Bina Marga No. 79 Cipayung. Nama panti asuhan itu adalah Tunas Bangsa.
Tujuan aku kesana bukan karena faktor ketidaksengajaan tapi karena memang niat untuk kesana. Tanggal 4 April ini Nara akan berulang tahun yang pertama. Aku dan istriku sepakat untuk tidak merayakannya (pesta). Alasannya adalah karena Nara masih terlalu kecil dan belum mengerti serta kami sepakat Nara sejak kecil harus diajarkan berbagi. Oleh karena itu ulang tahun Nara akan dilaksanakan di Panti Asuhan Tunas Bangsa hanya dengan berbagi (dan bukan pesta) dengan kawan-kawannya disana.
Setelah bertanya sana kemarin akhirnya kami berhasil menemukan lokasinya. Sebenarnya tidak susah untuk sampai disana tapi karena aku tidak paham jalan saja jadi terlihat jauh dan ruwet.
Tiba disana kami masuk ke kantor pengasuh dan disambut dengan hangat oleh Ibu Rohaya, salah satu pengasuh disana. Kami memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kami. Ternyata telpon disana sempat rusak sehingga telpon kami tidak bisa masuk.
Kamipun berkesempatan untuk berkunjung ke kamar balita disana. Begitu pintu di buka, terlihat tawa ceria anak-anak yang sebaya dengan Nara. Mereka tampak begitu bahagia dan sangat lucu. Nara langsung bermain ceria dengan mereka. Bahagia melihat Nara bertemu dengan teman – temannya. Namun di balik itu, hatiku miris. Bagaimana bisa dan tega orang tua meninggalkan mereka, anak yang sangat cantik dan lucu-lucu itu disana?
Banyak kasus yang menyebabkan hal itu ternjadi. Misalnya di tinggal di RS karena tidak sanggup bayar, anak di luar nikah, anak dari ibu yang kurang waras dan diperkosa, dll.
Namun waktu jua yang memisahkan kami dengan anak-anak lucu yang kurang beruntung itu. Sedih rasanya meninggalkan mereka. Apalagi ada salah seorang anak yang namanya Farel, sejak kami tiba disana selalu minta di peluk dan di gendong. Sampai akhirnya dia menangis karena kami harus pulang.
Sampai sekarang masih terbayang wajah – wajah mereka dengan tatapan mata yang sedih melihat kami melambaikan tangan. Kami akan kembali tanggal 4 April 2010 besok kesana. Aku yakin Nara pasti akan sangat gembira bertemu mereka lagi.
Terima kasih istriku sudah memberikan ide yang sangat baik untuk mensyukuri hari ulang tahun Nara yang ke-1. Pengalaman kemarin membuat aku semakin mensyukuri hidup ini karena kita memiliki sebuah keluarga kecil yang sempurna dan bahagia.
Tujuan aku kesana bukan karena faktor ketidaksengajaan tapi karena memang niat untuk kesana. Tanggal 4 April ini Nara akan berulang tahun yang pertama. Aku dan istriku sepakat untuk tidak merayakannya (pesta). Alasannya adalah karena Nara masih terlalu kecil dan belum mengerti serta kami sepakat Nara sejak kecil harus diajarkan berbagi. Oleh karena itu ulang tahun Nara akan dilaksanakan di Panti Asuhan Tunas Bangsa hanya dengan berbagi (dan bukan pesta) dengan kawan-kawannya disana.
Setelah bertanya sana kemarin akhirnya kami berhasil menemukan lokasinya. Sebenarnya tidak susah untuk sampai disana tapi karena aku tidak paham jalan saja jadi terlihat jauh dan ruwet.
Tiba disana kami masuk ke kantor pengasuh dan disambut dengan hangat oleh Ibu Rohaya, salah satu pengasuh disana. Kami memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kami. Ternyata telpon disana sempat rusak sehingga telpon kami tidak bisa masuk.
Kamipun berkesempatan untuk berkunjung ke kamar balita disana. Begitu pintu di buka, terlihat tawa ceria anak-anak yang sebaya dengan Nara. Mereka tampak begitu bahagia dan sangat lucu. Nara langsung bermain ceria dengan mereka. Bahagia melihat Nara bertemu dengan teman – temannya. Namun di balik itu, hatiku miris. Bagaimana bisa dan tega orang tua meninggalkan mereka, anak yang sangat cantik dan lucu-lucu itu disana?
Banyak kasus yang menyebabkan hal itu ternjadi. Misalnya di tinggal di RS karena tidak sanggup bayar, anak di luar nikah, anak dari ibu yang kurang waras dan diperkosa, dll.
Namun waktu jua yang memisahkan kami dengan anak-anak lucu yang kurang beruntung itu. Sedih rasanya meninggalkan mereka. Apalagi ada salah seorang anak yang namanya Farel, sejak kami tiba disana selalu minta di peluk dan di gendong. Sampai akhirnya dia menangis karena kami harus pulang.
Sampai sekarang masih terbayang wajah – wajah mereka dengan tatapan mata yang sedih melihat kami melambaikan tangan. Kami akan kembali tanggal 4 April 2010 besok kesana. Aku yakin Nara pasti akan sangat gembira bertemu mereka lagi.
Terima kasih istriku sudah memberikan ide yang sangat baik untuk mensyukuri hari ulang tahun Nara yang ke-1. Pengalaman kemarin membuat aku semakin mensyukuri hidup ini karena kita memiliki sebuah keluarga kecil yang sempurna dan bahagia.
NB: Tunggu Foto-Foto Kami Berikutnya..