Selasa, 18 Mei 2010

Waktu Yang Berkualitas

Ini lah hari yang aku tunggu. Hari dimana aku bisa pulang lebih awal di akhir pekan dan segera menikmati libur panjang 2 minggu lamanya. Sudah terbayang nikmatnya bangun lebih siang dari biasanya dan melihat senyum jahil anakku tercinta.

Setiap hari kerja, Nara pasti bangun pagi. Bahkan dia bangun lebih cepat dari istriku. Dengan mata yang masih sedikit terpejam, dia mulai mengumbar senyumnya yang lucu. Silau, katanya sambil memicingkan kedua matanya.

Sambil menunggu istriku bersiap, aku masih memiliki cukup waktu untuk mengajaknya sekedar menikmati udara pagi di depan rumah sambil melihat indahnya bintang pagi bersinar. Sungguh suatu kegiatan pagi yang indah dan sangat menyenangkan. Sambil berjalan-jalan kecil, Nara memulai tingkahnya yang lucu, berjalan sambil mengayun-ayunkan tangannya seperti orang senam.

Waktunya makan pagi. Sedang asyik menonton berita, aku harus di “kalahkan” oleh lagu anak-anak atau teletubbies peneman aktivitas makannya. Tanpa aku sadari aku hapal dengan lagu-lagu kesayangan Nara. Kebiasaan itu juga berlangsung pada saat makan siang dan malam.

Banyak kejadian-kejadian lucu yang Nara lakukan selama liburanku kemarin. Perkembangan Nara berjalan dengan normal dan sempurna. Ceria tertawa bersama merupakan waktu yang sangat berkualitas yang aku jalankan bersamanya. Aku merasa ingin selalu bermain bersama, menemani dia tumbuh setiap saatnya. Selama liburan itu aku mengkoleksi foto-foto hasil kegiatan kami berdua.

Waktu tak terasa begitu cepat berlalu. Aku harus memulai kegiatan kantor ku dengan semangat dan harapan baru di tempat yang baru juga. Namun aku sangat bersyukur bisa memiliki kesempatan dan waktu untuk bisa bermain dan menikmati hari bersama Naraku tercinta. Suatu yang sangat berharga dalam hidupku.

Minggu, 16 Mei 2010

Disini Aku Berdiri

Akhirnya aku harus mengucapkan kata pisah terhadap sebuah kantor yang telah menjadi tepatku bernaung selama 5 tahun lamanya. Perpisahan tidak pernah terpikirkan pada saat aku bergabung disana. Kata-kata sudah terucap dan hanya kenangan indah yang tersisa bersama kawan-kawanku disana.

Aku memulai kehidupanku disana di tempat dimana kerjaanku melakukan analisa tentang prosedur dan kepatutan transaksi yang dijalankan oleh kawan-kawan di divisi lain. Setahun aku jalani dengan banyak belajar memahami bagaimana industri ini bekerja dan bagaimana bisnis dijalankan.

Suatu saat kabar yang mengejutkan dan menggembirakan datang. Aku akan di pindah ke unit bisnis pasar modal. Semangat dan sangat bahagia aku rasakan saat itu. Aku mulai merasa bahwa disinilah duniaku. Dunia yang dinamis dan penuh tantangan. Tiga tahun pertama di tempat itu aku jalani dengan penuh semangat dan percaya diri. Euforia menyelimutiku dalam bekerja.

Namun dunia ini tidak selalu menjanjikan segala yang indah. Pasar modal jatuh terseret krisis global. Dunia serasa suram dan masa depan tidak jelas. Satu tahun lamanya aku terombang ambing dalam ketidakjelasan. Namun untuk diriku pribadi, aku harus mengambil keputusan.

Syukur aku di dampingi oleh istri yang luar biasa bijaknya. Dalam suasa kalut dan tidak jelas seperti itu, kadang mood dan emosiku tidak stabil. Aku lebih mudah terasa lelah dan penat. Dia selalu ada disampingku memberikanku masukan dan dukungan. Suaranya seperti menyiram api yang sedang membakar dada dan kepalaku.

Aku telah mengambil keputusan. Aku harus mencari tempat dimana aku bisa lebih maju lagi dan mengeluarkan segenap kemampuan yang aku punya. Aku butuh berkembang. Ternyata proses ke arah sana tidaknya secepat yang aku bayangkan. Timbul lagi rasa khawatir dalam diriku. Lagi-lagi kata-katanya bisa meredam khawatirku.

Terima kasih untuk segala waktu dan kesempatan yang telah di berikan kepadaku selama 5 tahun terakhir ini. Tentu aku akan terus membutuhkan dukunganmu sampai kapanpun. Sekarang disini aku berdiri dan disini aku akan bekarya sesuai dengan kecintaanku pada profesi ini.

Terima kasih sayang atas kesabaranmu dan kebijaksanaanmu dalam mendukungku saat melalui masa-masa sulit dan suram itu. Without you, i am nothing.