Akhirnya aku harus mengucapkan kata pisah terhadap sebuah kantor yang telah menjadi tepatku bernaung selama 5 tahun lamanya. Perpisahan tidak pernah terpikirkan pada saat aku bergabung disana. Kata-kata sudah terucap dan hanya kenangan indah yang tersisa bersama kawan-kawanku disana.
Aku memulai kehidupanku disana di tempat dimana kerjaanku melakukan analisa tentang prosedur dan kepatutan transaksi yang dijalankan oleh kawan-kawan di divisi lain. Setahun aku jalani dengan banyak belajar memahami bagaimana industri ini bekerja dan bagaimana bisnis dijalankan.
Suatu saat kabar yang mengejutkan dan menggembirakan datang. Aku akan di pindah ke unit bisnis pasar modal. Semangat dan sangat bahagia aku rasakan saat itu. Aku mulai merasa bahwa disinilah duniaku. Dunia yang dinamis dan penuh tantangan. Tiga tahun pertama di tempat itu aku jalani dengan penuh semangat dan percaya diri. Euforia menyelimutiku dalam bekerja.
Namun dunia ini tidak selalu menjanjikan segala yang indah. Pasar modal jatuh terseret krisis global. Dunia serasa suram dan masa depan tidak jelas. Satu tahun lamanya aku terombang ambing dalam ketidakjelasan. Namun untuk diriku pribadi, aku harus mengambil keputusan.
Syukur aku di dampingi oleh istri yang luar biasa bijaknya. Dalam suasa kalut dan tidak jelas seperti itu, kadang mood dan emosiku tidak stabil. Aku lebih mudah terasa lelah dan penat. Dia selalu ada disampingku memberikanku masukan dan dukungan. Suaranya seperti menyiram api yang sedang membakar dada dan kepalaku.
Aku telah mengambil keputusan. Aku harus mencari tempat dimana aku bisa lebih maju lagi dan mengeluarkan segenap kemampuan yang aku punya. Aku butuh berkembang. Ternyata proses ke arah sana tidaknya secepat yang aku bayangkan. Timbul lagi rasa khawatir dalam diriku. Lagi-lagi kata-katanya bisa meredam khawatirku.
Terima kasih untuk segala waktu dan kesempatan yang telah di berikan kepadaku selama 5 tahun terakhir ini. Tentu aku akan terus membutuhkan dukunganmu sampai kapanpun. Sekarang disini aku berdiri dan disini aku akan bekarya sesuai dengan kecintaanku pada profesi ini.
Terima kasih sayang atas kesabaranmu dan kebijaksanaanmu dalam mendukungku saat melalui masa-masa sulit dan suram itu. Without you, i am nothing.
Aku memulai kehidupanku disana di tempat dimana kerjaanku melakukan analisa tentang prosedur dan kepatutan transaksi yang dijalankan oleh kawan-kawan di divisi lain. Setahun aku jalani dengan banyak belajar memahami bagaimana industri ini bekerja dan bagaimana bisnis dijalankan.
Suatu saat kabar yang mengejutkan dan menggembirakan datang. Aku akan di pindah ke unit bisnis pasar modal. Semangat dan sangat bahagia aku rasakan saat itu. Aku mulai merasa bahwa disinilah duniaku. Dunia yang dinamis dan penuh tantangan. Tiga tahun pertama di tempat itu aku jalani dengan penuh semangat dan percaya diri. Euforia menyelimutiku dalam bekerja.
Namun dunia ini tidak selalu menjanjikan segala yang indah. Pasar modal jatuh terseret krisis global. Dunia serasa suram dan masa depan tidak jelas. Satu tahun lamanya aku terombang ambing dalam ketidakjelasan. Namun untuk diriku pribadi, aku harus mengambil keputusan.
Syukur aku di dampingi oleh istri yang luar biasa bijaknya. Dalam suasa kalut dan tidak jelas seperti itu, kadang mood dan emosiku tidak stabil. Aku lebih mudah terasa lelah dan penat. Dia selalu ada disampingku memberikanku masukan dan dukungan. Suaranya seperti menyiram api yang sedang membakar dada dan kepalaku.
Aku telah mengambil keputusan. Aku harus mencari tempat dimana aku bisa lebih maju lagi dan mengeluarkan segenap kemampuan yang aku punya. Aku butuh berkembang. Ternyata proses ke arah sana tidaknya secepat yang aku bayangkan. Timbul lagi rasa khawatir dalam diriku. Lagi-lagi kata-katanya bisa meredam khawatirku.
Terima kasih untuk segala waktu dan kesempatan yang telah di berikan kepadaku selama 5 tahun terakhir ini. Tentu aku akan terus membutuhkan dukunganmu sampai kapanpun. Sekarang disini aku berdiri dan disini aku akan bekarya sesuai dengan kecintaanku pada profesi ini.
Terima kasih sayang atas kesabaranmu dan kebijaksanaanmu dalam mendukungku saat melalui masa-masa sulit dan suram itu. Without you, i am nothing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar