Aku bukanlah orang yang pintar menulis puisi indah. Bukan juga seorang penulis cerita cinta. Namun entah mengapa ide itu mengalir begitu saja, tertuang dalam kertas putih, sejak aku menemukan dirimu. Awal-awal aku bersamamu, begitu banyak cerita dan puisi yang mampu aku hasilkan untuk aku serahkan kepadamu. Itu adalah salah satu ekspresi rasa sayang dan cintaku padamu.
Banyak orang bilang bahwa keromantisan dan kemesraan itu hanya awal saja. Semua akan berubah bahkan hilang begitu saja setelah sekian lama bersama. Sedari awal aku sangat tidak setuju dengan pendapat itu. Aku tetap yakin bahwa ide dan romantisme ku akan kekal sepanjang jaman.
Memang, belakangan ini aku tidak pernah lagi mengirim atau menulis sebuah puisi atau cerita cinta yang bisa kupersembahkan. Namun apakah itu berarti aku sudah tidak sayang? tidak lagi cinta?
Jawabannya adalah tidak. Rasa sayang dan cintaku tidak pernah berkurang atau hilang. Dia tumbuh subur dalam hatiku dan semakin berkembang setiap harinya. Bahkan rasa itu bukan hanya lagi sekedar cinta dan sayang namun disertai tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan keluarga yang sangat aku cintai. Aku bersyukur telah dikaruniai sebuah keluarga kecil yang sangat lucu dan selalu ceria. Keluarga yang penuh keharmonisan dan canda tawa.
Mungkin memang ekspresi itu tidak lagi dalam wujud puisi atau cerita cinta. Mungkin rasa itu tidak lagi aku wujudkan dengan sebuah benda yang sesuatu yang bisa dilihat. Namun, rasa itu tidak pernah luntur atau hilang dari hatiku.
Banyak orang bilang bahwa keromantisan dan kemesraan itu hanya awal saja. Semua akan berubah bahkan hilang begitu saja setelah sekian lama bersama. Sedari awal aku sangat tidak setuju dengan pendapat itu. Aku tetap yakin bahwa ide dan romantisme ku akan kekal sepanjang jaman.
Memang, belakangan ini aku tidak pernah lagi mengirim atau menulis sebuah puisi atau cerita cinta yang bisa kupersembahkan. Namun apakah itu berarti aku sudah tidak sayang? tidak lagi cinta?
Jawabannya adalah tidak. Rasa sayang dan cintaku tidak pernah berkurang atau hilang. Dia tumbuh subur dalam hatiku dan semakin berkembang setiap harinya. Bahkan rasa itu bukan hanya lagi sekedar cinta dan sayang namun disertai tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan keluarga yang sangat aku cintai. Aku bersyukur telah dikaruniai sebuah keluarga kecil yang sangat lucu dan selalu ceria. Keluarga yang penuh keharmonisan dan canda tawa.
Mungkin memang ekspresi itu tidak lagi dalam wujud puisi atau cerita cinta. Mungkin rasa itu tidak lagi aku wujudkan dengan sebuah benda yang sesuatu yang bisa dilihat. Namun, rasa itu tidak pernah luntur atau hilang dari hatiku.
Cinta dan sayang tidak selalu dalam wujud bunga