Sebuah lagu dengan aransemen musik yang indah tiba-tiba merasuk pikiranku. Pertanyaan segera muncul untuk mencari tahu siapa pelantun dan pencipta lagu merdu itu. Ternyata itu lagu dari kelompok musik yang digawangi oleh Yovie dengan judul “Manusia Biasa”.
Lirik secara keseluruhan hanya menggambarkan kepedihan seseorang karena ditinggal kekasihnya. Namun bukan keseluruhan lirik itu yang menarik pikiranku kembali ke masa lalu. Hanya reff dari lagu itu yang menjadi perhatianku.
Mungkin aku dulu terlalu mencari kesempurnaan membuat aku tidak berani untuk menentukan pilihan. Semua aku bandingkan dengan apa yang aku harapkan dan apa yang sesuai dengan impianku. Sampai saat itu tiba dimana aku diajak bertamasya ke padang golf bersama mantan atasanku.
Banyak hal yang kami bicarakan dalam tamasya itu, dari masalah pekerjaan sampai kehidupan. Banyak hal yang aku terima. Namun diantara banyak hal tersebut ada sebuah nasihat yang benar-benar menusuk hatiku dan membuatku merasa bersalah karena dibutakan oleh egoisku. Petuahnya adalah “Menikah itu bukan hanya mencari kecocokan, namun yang terpenting adalah menerima dan memahami ketidakcocokan”.
Sekarang aku mulai merasakan efek dari kata-kata itu setelah aku menemukan pelabuhan jiwaku. Tidak setiap detik berjalan dengan sempurna dan indah. Namun disanalah seni dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Aku mulai menyadari tidak ada yang sempurna diantara kita. Namun kita berusaha mencintai satu sama lainnya dengan cara yang sempurna. Itu yang membuat semua menjadi indah.
Kembali ke reff lagu ”Manusia Biasa” yang telah menyita perhatianku, maka liriknya adalah:
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah
Namun di hatiku hanya satu
Cinta untuk mu, luar biasa...
Lirik secara keseluruhan hanya menggambarkan kepedihan seseorang karena ditinggal kekasihnya. Namun bukan keseluruhan lirik itu yang menarik pikiranku kembali ke masa lalu. Hanya reff dari lagu itu yang menjadi perhatianku.
Mungkin aku dulu terlalu mencari kesempurnaan membuat aku tidak berani untuk menentukan pilihan. Semua aku bandingkan dengan apa yang aku harapkan dan apa yang sesuai dengan impianku. Sampai saat itu tiba dimana aku diajak bertamasya ke padang golf bersama mantan atasanku.
Banyak hal yang kami bicarakan dalam tamasya itu, dari masalah pekerjaan sampai kehidupan. Banyak hal yang aku terima. Namun diantara banyak hal tersebut ada sebuah nasihat yang benar-benar menusuk hatiku dan membuatku merasa bersalah karena dibutakan oleh egoisku. Petuahnya adalah “Menikah itu bukan hanya mencari kecocokan, namun yang terpenting adalah menerima dan memahami ketidakcocokan”.
Sekarang aku mulai merasakan efek dari kata-kata itu setelah aku menemukan pelabuhan jiwaku. Tidak setiap detik berjalan dengan sempurna dan indah. Namun disanalah seni dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Aku mulai menyadari tidak ada yang sempurna diantara kita. Namun kita berusaha mencintai satu sama lainnya dengan cara yang sempurna. Itu yang membuat semua menjadi indah.
Kembali ke reff lagu ”Manusia Biasa” yang telah menyita perhatianku, maka liriknya adalah:
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah
Namun di hatiku hanya satu
Cinta untuk mu, luar biasa...