Naik pesawat? Hmm..itu hanya mimpi bagiku. Waktu aku kecil, hanya segelintir maskapai yang menguasai angkasa nusantara tercinta dan harga tiket begitu tinggi. Mendengar cerita saudaraku yang kebetulan sudah pernah mencicipi terbang mengangkasa membuat aku terpana. Begitu nikmatnya kah terbang naik pesawat?
Sejak saat itu, aku ingin sekali menjadi seorang pilot. Dengan jadi pilot, aku bisa terbang ke mana saja dengan gratis, begitu pikirku. Aku mulai mencari-cari informasi persyaratan apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pilot.
Suatu saat, di sebuah iklan televisi swasta, aku melihat sebuah iklan (jingle) yang membuat tekadku semakin kuat untuk menjadi seorang pilot. Iklan itu membuat aku sangat bangga akannya. Iklan itu adalah iklan maskapai Garuda Indonesia. Kira-kira begini penggalannya:
Garuda Indonesia, melentangkan sayapnya
Hantarkan dunia saksikan indahnya Indonesia...
Akhinya pada tahun 2003, dengan tabunganku aku berhasil membeli tiket pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Denpasar – Jakarta. Kalau tidak salah, harganya IDR600,000 (setelah diskon harga untuk mahasiswa). Nikmatnya terbang, gumamku. Pesawat itulah yang mengantarkanku untuk menempuh sidang kelulusanku.
Sejak saat itu, cinta dan kebanggaanku tidak pernah luntur. Kemanapun aku pergi, jika ada penerbangan Garuda Indonesia kesana, pasti menjadi pilihanku. Sering aku ditertawakan kenapa pilih Garuda Indonesia sedangkan seharusnya bisa mendapat jatah maskapai asing terkenal yang katanya lebih bagus? Jawabku karena aku nyaman dan bangga dengan Garuda Indonesia. Apalagi dengan jingle ”Kebanggaanku” membuat aku semakin bangga dengan milik negeri sendiri.
Sekarang, aku bukanlah seorang pilot. Karena suatu hal, aku tidak bisa mewujudkan cita-citaku itu. Namun, kebanggaanku tidak pernah luntur bahkan aku tularkan kepada anak dan istriku. Maju terus Garuda Indonesia.
Fly high, my pride...