Selasa, 31 Desember 2013

Selamat Tinggal 2013, Selamat Datang 2014

Tak terasa sudah menginjak di hari terakhir di tahun yang penuh dengan keajaiban, karunia, kebahagian dan suka cita, tahun 2013.

Jika aku bisa menengok kebelakang, semua itu berawal dari mimpi. Iya, mimpi yang membuat hidupku selalu penuh semangat dan ada tujuan. Mengutip syair lagu Nidji, mimpi adalah kunci untuk kita bisa menaklukan dunia. Itu yang selalu menjadi inspirasiku dalam mengarungi hari.

Kembali ke review tahun 2013, banyak karunia yang diberikan kepadaku dan keluargaku. Impian kami untuk memiliki rumah masa depan di daerah kelahiran kami di Bali terwujud. Jika tidak ada halangan, Januari tahun 2014 kami memulai membangun rumah masa depan kami, rumah impian kami sekeluarga.

Kemudian, kami memperoleh rejeki, penghargaan dan apreasiasi dalam pekerjaan dan karir merupakan karunia yang menakjubkan. Dilengkapi dengan kehadiran calon adiknya Nara yang sedang bertumbuh di dalam kandungan semakin melengkapi anugerah dan kebahagiaan yang melimpah di tahun 2013.

Dikelilingi oleh keluarga tercinta, teman-teman yang baik hati serta sahabat-sahabat yang selalu mengingatkanku membuat hidup ini semakin bermakna.

Terima kasih tahun 2013. Selamat datang tahun 2014. Semoga hati dan mulut ini bisa semakin ingat untuk mengucap syukur dan terima kasih atas anugerah dan karunia-Nya. 

Selasa, 30 Juli 2013

Nini Karangasem

Seingatku, baru 2 kali aku bertemu dengan Beliau. Pertama ketika masa perkenalan. Saat itu aku diajak jalan-jalan ke Karangasem, rumah tua calon mertuaku yang perempuan. Sudah tua memang. Jalan harus di papah karena penyakit yang menyerang matanya sehingga tidak bisa melihat dengan baik. Beliau menyapa dengan ramah dan senyuman. Sambil memegang tanganku, hangat terasa. Belum lagi Beliau mengenal dengan baik kedua kakek nenekku, membuat aku merasa seolah-olah sudah kenal lama dengannya.

Begitu Nara lahir dan pulang ke Bali untuk pertama kalinya, kami sempat mengunjunginya di Denpasar. Seingatku, Beliau sedang berobat di sana. Nara sempat berfoto dalam pangkuannya. Dengan senyum yang khas, Beliau tampang sangat bahagia.

Mungkin hanya 2 kali itu ”jatah” aku untuk bertemu dengan Nini. Sekarang Nini telah tiada. Namun kehangatan dan senyuman itu akan selalu hidup dalam hatiku. Selamat jalan Nini. Semoga bisa beristirahat dengan tenang disana.

Belaian Dari Tangan Mungil

Hari sudah memasuki musim penghujan. Hawa di malam hari pun semakin menusuk tulang. Dingin, tidur pun semakin lelap.

Pukul 9 malam. Aku mulai mengajarkan Nara sebuah kedisiplinan dalam hal tidur malam. Jam 9 malam, Nara harus sudah mulai tidur. Jika dia ingin membaca buku atau bercerita, maka harus dilakukan sebelum pukul 9.

Kadang nara menolak karena masih ingin cerita, bermain atau sekedar menonton film favoritnya di DVD. Namun aku berusaha tidak ada toleransi untuk sebuah kedisiplinan.
Setelah beberapa hari berlalu, jam tidur Nara pun semakin sesuai. Jam 9 dia mulai masuk kamar dan mengantuk. Tak lama kemudian dia pun terlelap dengan mimpinya.

Aku pun mulai lelah dan mengantuk. Dan aku pun tertidur. Tiba-tiba aku terbangun karena sesuatu yang lembut membelai pipiku. Aku membuka mata. Sesosok putri kecil sedang membelai pipiku sambil tersenyum. Aku pun membalas senyumannya. Lalu sebuah ciuman hangat mendarat di pipiku. ”I love U Ji..” begitu ucapnya. Nara pun tersenyum  lagi dan kembali memejamkan matanya.

Apakah itu mimpi? Tidak. Itu benar-benar nyata dan itulah mungkin yang dikatakan orang Surga Dunia. Begitu indahnya. I Love U too Nara.. 

My Personal Pride

Dear Team,

Let’s congratulate Budi Dauh for being one of the region’s most astute investors, as recognized by sell-side individuals in the Indonesian Rupiah Bond market by The Asset. You may click on the link below for the article and the results (publish in Jul/Aug issue)


Semangat dan cinta dari keluarga tercinta membuat aku selalu bersemangat untuk memulai hari
I can not make it without your love and support.

Love u so much Istriku dan Nara