Seingatku, baru 2 kali aku bertemu dengan Beliau. Pertama ketika masa
perkenalan. Saat itu aku diajak jalan-jalan ke Karangasem, rumah tua calon
mertuaku yang perempuan. Sudah tua memang. Jalan harus di papah karena penyakit
yang menyerang matanya sehingga tidak bisa melihat dengan baik. Beliau menyapa
dengan ramah dan senyuman. Sambil memegang tanganku, hangat terasa. Belum lagi
Beliau mengenal dengan baik kedua kakek nenekku, membuat aku merasa seolah-olah
sudah kenal lama dengannya.
Begitu Nara lahir dan pulang ke Bali untuk pertama kalinya, kami sempat
mengunjunginya di Denpasar. Seingatku, Beliau sedang berobat di sana. Nara
sempat berfoto dalam pangkuannya. Dengan senyum yang khas, Beliau tampang
sangat bahagia.
Mungkin hanya 2 kali itu ”jatah” aku untuk
bertemu dengan Nini. Sekarang Nini telah tiada. Namun kehangatan dan senyuman
itu akan selalu hidup dalam hatiku. Selamat jalan Nini. Semoga bisa
beristirahat dengan tenang disana.