Sudah seminggu berlalu sejak Dia dan Gita pulang ke Bali untuk merawat
ibunya yang sedang sakit. ”Hhmm..masih ada seminggu lagi ya”, begitu gumamku
dalam hati. Pulang ke rumah, tak ada senyum dan pelukan hangat yang menyambutku
di depan pintu. Tak ada yang menemaniku menikmati buah segar yang terhidang
manis di meja makan mungil di belakang rumahku. Aku lalui malam dalam
kesendirianku dengan menatap fotomu yang ada di handphone ku. Mata ku tak
kunjung terpejam. Tergadang lagu sayup-sayup terdengar menemani dinginnya
malam.
Ku hitung detik demi detik, memikirkan tentang kamu. Dapat kudengar suaramu
di setiap detak jantungku, dapat kucium wangimu di setiap nafasku. Tak lama
kemudian, akupun terlelap dalam renungan dalam.
Malam ini, aku hanya ingin memelukmu. Kehadiranmu benar-benar bermakna. Tanpamu
aku hampa. Hatiku sudah terkunci dan tidak ada yang lain lagi. Aku hanya mau
mencintaimu sepanjang hidupku.
Jam menunjukkan pukul 23.00 wib ketika aku terbangun
dari renungan dan lamunanku. ”Hhmm..masih ada seminggu lagi ya”, kembali aku
bergumam. Tapi aku akan menunggu waktu istimewa itu tiba karena aku tahu bahwa
aku membutuhkan mu untuk selalu ada dan berjalan disampingku, selamanya