Minggu, 28 Februari 2016

Sebuah Doa Yang Indah

Setiap malam, sebelum tidur, aku selalu berdoa bersama Nara. Matram dengan indah terlantun dari bibir mungilnya. Seluruh doa yang berjumlah 6 bait dengan lancar dia lafalkan.

Setelah berdoa dengan mantra Tri Sandya, dia menambahkan dengan doanya sendiri. ”Tuhan, semoga Aji, Ibu, Nara dan Adik Gita selalu sehat dan selamat ya”, begitu ucapnya.

Selesai sembahyang, kami pun berbicang singkat mengenai aktifitas bermainnya hari ini. Dia sangat senang dan bersemangat menceritakan sepatu rodanya. Jatuh tidak membuatnya jera, namun semakin bersemangat.

Aku hanya mengatakan kalau bermain juga harus hati-hati agar tidak celaka. Bukan anggukan yang aku peroleh namun sebuah pelukan erat dan hangat yang dia berikan. ”Nara juga ga mau Aji celaka karena Nara sayang Aji. Nara mau bersama-sama dengan keluarga kita terus dan tidak terpisahkan”.

Suatu pelukan dan ucapan yang sangat meneduhkan dan indah. Andaikan Ibu dan Gita juga mendengar langsung ucapan itu, pasti kita akan berpelukan bersama. Iya kita berempat.

Nara sudah menjadi anak dan kakak yang luar biasa. Dan Aji yakin kita berempat pasti akan menjadi keluarga yang selalu bahagia. 

Tidak ada komentar: