Selasa, 26 Juni 2018

Paris - Indonesia

Selesai susah perjalanan kami di Eropa untuk kesempatan ini. Banyak hal yang kami bisa petik dari liburan ini. Dari semua hal indah itu, yang terpenting dan terindah adalah kita mendapat waktu yang sangat berkualitas dan berbagi pengalaman indah dengan keluarga tercinta karena tidak penting kemana kita pergi tapi yang terpenting adalah dengan siapa kita pergi



















Paris Hari-8

Sedih juga ketiba tiba waktunya meninggalkan Interlaken yang cantik dan menawan ini. Setiap bangun pagi, aku buka jendela, kuhirup dalam-dalam udara segar itu dan kubiarkan dia meresap ke setiap rongga tubuhku. Ini adalah momen langka dan tidak bisa aku nikmati setiap harinya.







Rencana ke Italy kami batalkan karena ada urusan mendadak di Bali. Kami putuskan akan pulang ke Indonesia melalui Paris saja karena lebih mudah di urus tiketnya. Paris, walau aku tak jatuh cinta padamu, aku harus balik kesana.

Perjalanan dimulai untuk 5 jam kedepan. Di Paris kami menginap di Ibis Style Bandara Charles de Gaulle. Di stasiun kereta Basel, tempat kami transit dari Interlaken sebelum ganti kereta ke Paris, kami beli makan siang dan makanan untuk nanti malam karena kami memang tidak berniat untuk menjelajah Paris lagi. Themanya adalah sampai hotel ya tidur.  Dari Stasiun kereta Gare du Lyon, kami naik taksi karena trauma akan stasiun kereta metro disana. Jangan mikir harga. Udah pasti mahal. 

Interlaken Hari-7

Tiba di hari perjalanan terindah kami selama trip di Eropa. Kita menuju ke top of europe, Jungfraujoch yang memiliki ketinggian 3545 meter diatas permukaan laut. Bagi kami yang sudah memiliki eurail pass, maka bisa dapet diskon 25% dan anak-anak hanya bayar CHF 25. Umur 4 tahun kebawah gratis. Tiket normal untuk dewasa adalah CHF 243. setelah dapet diskon jadi CHF 176. lumayan banget khan.



Kami berangkat dari stasiun Interlaken Ost. Nah kita bisa milih nih mau kemana dulu rutenya. Jungfrau bisa di kunjungi melalui rute Interlaken Ost – Grinderwald – Kleine Scheidegg – Jungfraujoch yang dari platform 1A atau Interlaken Ost – Lauterbrunnen – Wengen – Kleine Scheidegg – Jungfraujoch dari 1B. Cap cip cup kami memilih rute pertama untuk berangkat dan pulang pake rute kedua. Percaya deh mau rute yang mana aja duluan ga masalah. Semua indah tanpa bohong.



Jangan lupa minta jadwal kereta di stasiun. Disana terdapat jadwal kereta jadi kita bisa atur-atur waktu kita untuk menikmati perjalanan indah ini. Karena kita ga terburu-buru, kita berenti di beberapa stasiun dan menikmati pemandangan disana. Betah dan ga pengen pulang. Sebaiknya berangkat pagi-pagi banget jadi bisa puas menikmati segala ciptaan dan karunia Tuhan itu.









Sampai di puncak, kita melihat hamparan salju putih dan tebal. Walau sudah musim panas, suhu di atas sangat dingin. Waktu itu sekitar 7 derajat celcius dan lupa bawa jaket. Syukur masih ada kaos kaki cadangan yang bisa dipake menjadi sarung tangan.


Yang terakhir, tiket jangan hilang ya. Di setiap rute dari satu stasiun ke stasiun yang lain pasti ada pemeriksaan. Tiket anak ilang pas turun, Syukur bukti pembelian masih disimpan jadi pas sampai stasiun berikutnya minta cetak ulang tiketnya.

Jungfraujoch adalah perjalanan terindah selama di eropa. Dan aku pasti akan kembali suatu saat nanti.

Minggu, 24 Juni 2018

Interlaken Hari-6

Seharusnya kami masih satu hari lagi di Paris dan menurut itinerary, kami akan menikmati kota, museum yang terkenal di Paris, dan jalan-jalan. Tapi karena sudah tidak tertarik, akhirnya kami menuju ke kota dan negara impian. Ya, kami ke Interlaken di Swiss. Sebenarnya Interlaken ini sih yang menjadi tujuan utama kami ke Eropa. Katanya kota ini sangat cantik dan menawan. Baiklah, kita kesana.

Naik kereta dari Paris Gare de Lyon memakan waktu 5 jam. Tapi jangan khawatir. Selain keretanya nyaman, pemandangan juga sangat memikat. Tiba di Basel, kami harus ganti kereta menuju Interlaken Ost. Disana kami juga menukar sebagian EUR kami menjadi CHF.

Dari Basel kereta berangkat. Memasuki wilayah Interlaken, kami disambut bukit-bukit hijau, pegunungan masih masih diselimuti salju putih dan danau dengan airnya yang biru. Tak lupa aku mengucap syukur kepada Tuhan karena karunia ini aku akhirnya bisa ke salah satu negeri impian (selain New Zealand). Ya ampun, cantik sekali.





Tiba di Interlaken Ost, udara dan hawa sudah sangat berbeda. Jauh lebih baik daripada di Paris, hehehe...di Interlaken, kami menginap di Landiyang Holiday Apartment. Tempatnya bagus, ada dapur dan untuk bahan-bahan makanan, coop supermaket jadi andalan kami.

Tak mau buang waktu, kami langsung menyusuri kota Interlaken dengan berjalan kaki. Ya ampun Tuhan, terima kasih atas karunia ini. Sungguh, aku sangat terharu bisa sampai disini. Anak ku yang paling besar sampai berujar gini ”Aji seneng banget ya bisa disini. Dari tadi senyum-senyum dan girang gitu”. Kebahagiaanku tidak dapat aku tutupi.

Selain mengucap syukur pada Tuhan, terima kasih juga istriku. Berkat doa dan dukunganmu, aku bisa disini. Ya aku disini bersamamu dan anak-anak. 






Paris Hari-5

Kembali ke masa kecil. Yeaahhhh Disneyland. Hanya ini yang membuat kami ”betah” di Paris. Di Paris kami beli 3 day pass dimana tiket kereta ini bisa digunakan sampai zona 3 saja. Nah karena Disneyland berada di Zona 5, maka kita harus beli tiket kereta lagi yang harganya Eur 7.5 untuk dewasa yang berlaku dalam satu kali perjalanan. Jadi PP Eur 15. Ke Disneyland, kita cari kereta tujuan Gare de Marne la Vallee Chessy. Disini kami merasa kaget. Banyak orang lompat-lompat melewati pagar tiket untuk masuk ke stasiun. Laki-laki dan perempuan sama saja. Bayangan kami dengan kota secanggih ini perilaku masyarakatnya semua tertib. Ternyata masih banyak oknum-oknum yang tidak disiplin.

Kembali ke Disneyland. Untuk pemegang eurail, bisa dapet diskon Eur 20 kalau pesan melalui internet di applikasi railplanner. Harga setelah diskon menjadu Eur 55 untuk dewasa dan Eur 49 untuk anak-anak. Bagusnya Disneyland paris adalah paradenya banyak dan tokoh-tokoh disneynya juga banyak termasuk yang ada di channel Disney Junior. 




Paris Hari-4

Berangkat ke Paris. Nah disini kami menggunakan Eurail kami. Naik kereta di Eropa berbeda dengan di Jepang. Eropa, kalau kita booking seat dan beberapa kereta mewajibkan kita untuk reservasi terlebih dahulu, maka kita harus bayar booking fee yang besarnya Eur 5 – Eur 30 (tergantung kereta dan jarak). Jadi mahal khan kalau kita rombongan seperti ini. Amsterdam – Paris Nord di tempuh dalam waktu kurang lebih 3.5 jam.

Tiba di Paris benar-benar shock. Untuk kota segede dan secanggih ini, kami yang nyangka kalau stasiun keretanya seperti itu. Menurut kami, stasinya bau, jorok, gelap dan hampir tidak ada lift. Nah menderita lah kita nenteng koper dan kereta bayi naik tangga setinggi itu. Paris, maaf aku tidak jatuh cinta padamu.

Di Paris kami menginap di hotel Paris Saint-Quen. Deket sih dengan stasiun kereta karena disana jalur kereta banyak dan buat pusing untuk pertama kalinya. Tapi jangan khawatir. Berbekal google map, kita bisa dan sangat-sangat jelas rutenya.

Taruh koper di hotel, lanjut menuju menara Eiffel. Berhubung musim panas, jam 9 masih terang dan kami ga berhasil lihat menara itu menyala. Yah lumayan lah jalan-jalan di sungai Seine yang bersih. Sekali lagi Paris maaf, aku tidak jatuh cinta padamu.