Minggu, 01 September 2019

Beautiful In White


Kadang kalau aku ingat kembali waktu itu, aku tersenyum. Bagaimana aku bisa punya keberanian untuk sekedar menyapa dan meminta nomor handphonenya. Jantungku berdegup cepat, kaki bergetar hebat. Entah dia tahu atau tidak ketakutan yang aku rasa, serasa tak mampu bicara
Tepat 9 bulan kemudian, dia menjadi pendamping hidupku. Aku sudah menemukan kepingan yang hilang dalam pencarianku. Sejak saat itu, setiap waktu yang aku jalani akan abadi, begitu juga rasa sayangku. Satu demi satu aku lalui bersama, sampai ujung dunia
Kubayangkan kedua putri ku, mereka memiliki tatapan mata sepertinya. Berharap mereka akan menemukan cinta dan kasih sayang seperti yang aku alami, merelakan mereka menuju pelaminan dengan aku sebagai pendampingnya. Saat itu tiba, entah apakah aku bisa menahan air mata atau sekedar berkata. Namun yang pasti, aku akan sangat bahagia. Mereka akan cantik dan anggun seperti ibunya



Tidak ada komentar: