Kadang kalau
aku ingat kembali waktu itu, aku tersenyum. Bagaimana aku bisa punya keberanian
untuk sekedar menyapa dan meminta nomor handphonenya. Jantungku berdegup cepat,
kaki bergetar hebat. Entah dia tahu atau tidak ketakutan yang aku rasa, serasa
tak mampu bicara
Tepat 9 bulan kemudian, dia menjadi
pendamping hidupku. Aku sudah menemukan kepingan yang hilang dalam pencarianku.
Sejak saat itu, setiap waktu yang aku jalani akan abadi, begitu juga rasa
sayangku. Satu demi satu aku lalui bersama, sampai ujung dunia
Kubayangkan
kedua putri ku, mereka memiliki tatapan mata sepertinya. Berharap mereka akan
menemukan cinta dan kasih sayang seperti yang aku alami, merelakan mereka
menuju pelaminan dengan aku sebagai pendampingnya. Saat itu tiba, entah apakah
aku bisa menahan air mata atau sekedar berkata. Namun yang pasti, aku akan
sangat bahagia. Mereka akan cantik dan anggun seperti ibunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar