Minggu, 04 Januari 2009

Tart Ulang Tahunku

Malam baru menunjukkan pukul 22.00, dan film laga yang sedang aku tonton masih seru-serunya. Dengan susah payah aku berusaha menahan kantuk yang menyerang namun tak kunjung berhasil. Aku pun tertidur dengan suksesnya.

Masih kudengar sayup-sayup suara televisi dengan kiblatan cahayanya. Mata masih bisa mengintip dari celah kelopak mata yang mulai redup. Setengah sadar aku mencoba meraih remote tv yang berada diantara tumpukan bantal dan selimut. Klik..maka stand by mode on.

Malam itu adalah tepat tanggal 1 januari, hari pertama di tahun baru 2009. Senang rasanya merayakan tahun baru karena bagiku, tahun baru berarti harapan baru dan semangat baru. Namun, tetap saja kebiasaanku tidak baru yaitu tidak kuat begadang.

Saat nyeyak tertidur, sebuah tangan menggoyang-goyang tubuhku lembut. Suaranya memanggil-manggil namaku. Mimpi atau bukan ya? Karena aku baru tidur 2 jam lamanya.

Makin lama, tangan itu makin terasa menyentuh bahuku dan suaranya semakin jelas kudengar. Secercah cahaya lilin menghangatkan kamarku. ”Happy Birthday sayang...” begitu teriaknya. Sebuah ”tart” hasil karyanya yang terbuat dari setanggup roti tawar, berisi meses coklat dan baluran keju parut sudah terhampar di depanku. Sebuah kue ulang tahun yang luar biasa yang dibuat dengan keiklasan dan dibumbui dengan kasih sayang.

Setelah ku tiup lilinya, maka kue ulang tahun itu aku potong dan ku berikan potongan pertama dengan orang yang sangat spesial di hatiku. Nikmat luar biasa.
Terima kasih sayang, itu kue ulang tahun terenak dan sempurna buat ulang tahunku. I love u..

2 komentar:

Ray & Etty mengatakan...

Hehehehe, seru juga malam ultahnya. Happy birthday ya bud. Gw ingetnya budi ultah awal januari, tapi lupa tanggalnya.

Bumi dan Langit mengatakan...

Hehehe..Makasi Etty. Ga nyangka dapet "Tart" seenak itu, hihihihi..