Saat itu, mungkin memang bukan yang pertama kali aku melihat wajahmu. Namun, aku merasa seakan-akan saat itulah aku melihatmu untuk kali pertama.
Saat itu, seolah-olah aku berada pada dunia dengan dimensi yang lain. Semua teka-teki terpecahkan. Senyumanmu jauh menusuk lubuk hatiku. Mulai saat itu, aku selalu teringat wajah dan senyummu.
Waktu berlalu, semakin hari semakin aku mengenal dirimu. Dalam waktu yang singkat itu, ada rasa yang aneh timbul. Kenapa dalam waktu sesingkat itu aku merasa telah mengenal kamu beberapa tahun?
Aku percaya dengan kata hatiku. Setiap langkahku hanya tertuju padamu. Dalam keramaian, dimana semua orang berteriak, aku hanya dapat mendengar suaramu.
Sejak saat itu, aku merasa untuk selalu dekat denganmu. Aku tidak mau melewatkan momen tanpa dirimu. Bersamamu, hidupku terasa lengkap. Aku mempercayai kata hatiku. Dia berbicara kalau kamu adalah pendamping yang pas untuk hidupku.
Saat itu, seolah-olah aku berada pada dunia dengan dimensi yang lain. Semua teka-teki terpecahkan. Senyumanmu jauh menusuk lubuk hatiku. Mulai saat itu, aku selalu teringat wajah dan senyummu.
Waktu berlalu, semakin hari semakin aku mengenal dirimu. Dalam waktu yang singkat itu, ada rasa yang aneh timbul. Kenapa dalam waktu sesingkat itu aku merasa telah mengenal kamu beberapa tahun?
Aku percaya dengan kata hatiku. Setiap langkahku hanya tertuju padamu. Dalam keramaian, dimana semua orang berteriak, aku hanya dapat mendengar suaramu.
Sejak saat itu, aku merasa untuk selalu dekat denganmu. Aku tidak mau melewatkan momen tanpa dirimu. Bersamamu, hidupku terasa lengkap. Aku mempercayai kata hatiku. Dia berbicara kalau kamu adalah pendamping yang pas untuk hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar