Air hujan dengan deras jatuh ke bumi. Hawa udara pagi semakin menusuk dingin. Aku berjalan ke luar rumah hanya sekedar ingin melihat suasana pagi. Mendung dan gelap. Itulah suasana yang terekam pagi itu.
Lama aku termenung di sudut sofa itu sambil membayangkan betapa bahagianya para tumbuhan mendapat siraman kesejukan setelah setengah tahun kemarin tertimpa cahaya matahari yang panas menyengat. Bunga di taman kecil rumahku mulai menampakkan keindahannya.
Masih pagi, aku bergumam dalam hati. Mau mandi, tapi dingin. Masih terbayang enaknya kalau aku bisa melanjutkan tidur lelapku. Aku berjalan ke dapur untuk sekedar minum segelas air putih yang dapat mengusir rasa malasku.
Setelah cukup lama aku berputar – putar dari halaman depan rumah sampai ke belakang, aku memutuskan untuk segera mandi. Aku menyempatkan diri untuk mampir ke kamar tidurku sekedar untuk mengintip mereka tidur. Tampak dia dan Nara tidur dengan gaya yang sama. Tidur menyamping lelap sekali.
Aku berlutut di samping mereka. Ingin tertawa rasanya melihat pemandangan lucu itu. Tapi aku takut membangunkan mereka. Aku hanya bisa tersenyum kecil bahagia. Aku memiliki keluarga kecil yang sangat aku cintai. Mereka selalu membuat aku bahagia seperti bunga-bunga di taman kecilku yang indah dan ceria disiram segarnya air hujan.
Lama aku termenung di sudut sofa itu sambil membayangkan betapa bahagianya para tumbuhan mendapat siraman kesejukan setelah setengah tahun kemarin tertimpa cahaya matahari yang panas menyengat. Bunga di taman kecil rumahku mulai menampakkan keindahannya.
Masih pagi, aku bergumam dalam hati. Mau mandi, tapi dingin. Masih terbayang enaknya kalau aku bisa melanjutkan tidur lelapku. Aku berjalan ke dapur untuk sekedar minum segelas air putih yang dapat mengusir rasa malasku.
Setelah cukup lama aku berputar – putar dari halaman depan rumah sampai ke belakang, aku memutuskan untuk segera mandi. Aku menyempatkan diri untuk mampir ke kamar tidurku sekedar untuk mengintip mereka tidur. Tampak dia dan Nara tidur dengan gaya yang sama. Tidur menyamping lelap sekali.
Aku berlutut di samping mereka. Ingin tertawa rasanya melihat pemandangan lucu itu. Tapi aku takut membangunkan mereka. Aku hanya bisa tersenyum kecil bahagia. Aku memiliki keluarga kecil yang sangat aku cintai. Mereka selalu membuat aku bahagia seperti bunga-bunga di taman kecilku yang indah dan ceria disiram segarnya air hujan.