Kamis, 12 November 2009

Selamat Hari Perkawinan Papa Dan Mama

Belum genap setahun ketika hembusan angin yang menembus masuk kamar itu berusaha membasuh derasnya air mataku. Desirnya semakin membuat suasana hening mencekam. Lama aku terdiam memandangi tempat dimana papa terbaring meninggalkan kami dalam tidurnya yang tenang.

Tak pernah ku bayangkan dan ku pikirkan kalau itu sangat cepat terjadi. Tak bisaku menyangkal sakitnya hati ini ketika papa pergi untuk selamanya. Lamanya waktu sangatlah relatif. Tapi bagiku, waktuku untuk mengenal papa cuma 28 tahun merupakan waktu yang sangat singkat. Aku berusaha berfikir seberapa kita hidup di dunia tidaklah penting, namun apa yang telah kita lakukan selama hidup adalah yang paling penting. Dan papa telah banyak melakukan hal penting dan sangat berkesan selama hidupnya.

Tiba saatku aku musti melepas kepergian papa. Air laut ”membawa” papa kembali menghadap Sang pencipta. Itulah saat terakhirku melihat papa. Kembali jatuh air mataku menangis pilu. Aku hanya bisa mengucapkan selamat jalan papa.

Walau sekarang aku tidak bisa lagi melihat papa di dunia ini, tapi aku yakin papa selalu ada untukku apalagi di hari ini, hari jadi perkawinan papa dan mama. Pa, Budi ingin mengucapkan selamat hari perkawinan Papa dan Mama. Hari perkawinan bukanlah hari menyatunya 2 manusia tapi 2 cinta. Manusia boleh pergi, tapi cinta Papa dan Mama selalu hidup abadi. Itulah yang akan budi ikuti dan jalankan sampai hanya waktu yang bisa memisahkan.

Seperti aku sampaikan diatas, banyak hal penting dan berkesan yang telah papa lakukan selama hidupnya. Inilah salah satu hal yang paling penting dan paling berkesan yang telah papa lakukan untukku.



Papa telah memberikanku sebuah keluarga yang sangat sangat aku cintai dan banggakan. Budi akan jaga dan cintai keluarga Budi dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati seperti yang papa inginkan dan telah papa tunjukkan kepada kami.

Tidak ada komentar: