Jumat, 22 Juni 2012

Perempuan - Perempuan Karunia Tuhan

Terjadi sekitar hampir 2 tahun aku harus ”mengalah” tidur di kasur kecil karena Nara tidur dengan ibunya di tempat tidur. Kasur di kamarku memang kecil, hanya cukup untuk 2 orang. Dengan semakin besarnya Nara ditambah gaya tidurnya yang tidak bisa tenang, maka aku harus tergusur ke bawah ditemani kasur busa nan tipis.

Kadang badan terasa pegal karena busa semakin menipis sedangkan badanku bertambah besar dan tambun. Biarkanlah lemak ini menjadi pengganti kasur busa, pikirku. Syukur walau sering tidur di bawah, aku sangat jarang sakit. Mungkin karena aku menjalaninya dengan bahagia dan senang hati. Senang dan bahagia melihat mereka tidur dengan nyaman dan lelap.

Waktu berlalu dan kita memutuskan untuk mengganti kasur yang kecil dengan ukuran yang lebih besar. Dengan sedikit modifikasi di kamar, maka muatlah kasur besar itu diletakkan di kamar. Sejak saat itu aku kembali bisa tidur bersama di tempat tidur.

Di kasur yang baru, kami mempunyai lokasi atau spot favorit untuk tidur. Lokasi mepet dengan tembok adalah lokasi Nara dan tidak bisa di ganggu gugat. Istriku tercinta memilih lokasi di paling pinggir karena lebih ”aman” dari kung fu Nara. Nah aku tidak ada pilihan, tidur di bagian tengah, diapit oleh 2 perempuan, perempuan-perempuan tercantik dan terhebat di dunia. Setiap menoleh ke salah satu sisi, maka akan ada selalu yang bisa membuatku tersenyum bahagia. Perempuan-perempuan karunia Tuhan yang selalu mengapit disaat tidurku. Begitu indahnya.

Tidak ada komentar: