Dari sejak hari minggu kemarin, Gita sudah minta untuk dibelikan sayap peri lengkap dengan mahkota dan tongkat ajaibnya. Aku janji sama Gita kalau besok pulang kantor, aku carikan ke Plaza Cibubur. Dulu aku pernah beli tapi rusak di pakai main oleh si kucing.
Pulang kerja, aku mampir ke Plaza dan syukurnya ketemu sayap peri yang warna biru, sesuai dengan keinginan Gita. Aku bertanya apakah mereka punya bando yang berbentu hewan khususnya kucing? Nara suka sekali kucing. Dari yang berukuran kecil, sampai yang besar. Dari yang hidup di rumah, sampai yang tinggal di alam liar. Namun sayang sekali yang ada hanya bando dengan motif telinga kelinci. Ya sudah, tidak apa-apa. Aku beli saja karena itu juga motif hewan.
Sampai di depan pintu, Gita sudah menantiku. “Dapet ga sayap perinya?”, begitu tanyanya penuh harap.Begitu sayap peri aku keluarkan dari kantong, matanya bersinar cerah dengan senyum mengembang. “Terima kasih Aji”, begitu ucapnya manja. Nara aku beri bando kelinci tersebut dan dia langsung memakainya.
Namun tak lama kemudian, Nara meminta waku masuk ke kamarnya dan ingin menceritakan sesuatu. “Aji, maaf ya Nara ga suka bando kelinci ini”. Seketika matanya meneteskan air mata. Aku bertanya kenapa Nara menangis dan dia mengatakan yang membuat aku sangat terharu dan bahagia. Nara mengatakan kalau dia tidak ingin aku sedih karena sudah membelikan bando tapi dia tidak suka.
Aku memeluknya erat dan mengatakan kalau aku sangat bangga dan bahagia dia berkata jujur dan terbuka sama aku. Nara, begitulah dia. Anak yang selalu ceria, jujur dan sangat perasa. Dia selalu berusaha membuat aku bangga dan bahagia. Dimataku, dia akan selalu menjadi gadis kecilku yang lucu dan menggemaskan.
Aji dan Ibu selalu sayang dan bangga sama Nara. Akan aku jaga, bimbing, pegang dan genggam erat tanganmu sampai pada waktunya kamu siap aku lepaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar