Ini adalah hari yang paling membuat aku khawatir karena di Kyoto ini kita
akan menginap di penginapan yang bergaya tradisional Jepang (Ryokan). Pada suka
dan betah ga ya para anggota tim ku ini? Begitu kekhawatiran ku dalam hati. Ah
semoga saja mereka suka supaya kita juga bisa merasakan menjadi orang Jepang.
Turun di stasiun Kyoto yang hanya berjarak 30 - 40 menit menggunakan kereta
ekspress, kita berjalan menyusuri menara Kyoto dan gang-gang kecil menuju ke
Ryokan kita yang namanya Daiya Ryokan. Ternyata jaraknya dari stasiun tidak
terlalu jauh sekitar 700 meter.
Kesan pertama di Kyoto adalah suka. Kota ini tidak seramai Tokyo dan tentu
saja banyak rumah makan kecil di gang-gang kota yang sangat menarik perhatian
kita. Maklum kalau perut kenyang, hati jadi senang.
Tiba di penginapan disambut oleh suami istri pemilik Ryokan tersebut yang
bernama Hirayuki. Mereka sangat ramah walau kita tiba jam 11 siang, udah boleh
langsung masuk ke kamar.
Masuk kamar, kekhawatiran ku langsung sirna. Istri dan anak-anakku suka
banget dengan kamar dan penginapannya. Seperti rumah sendiri, begitu ucap
mereka. Kamarnya bagus, rapi dan tentu saja bergaya tradisional Jepang.
Aku membuka daftar tempat yang ingin kita kunjungi di hari pertama di kota
Kyoto. Hayuu kita ke Inari Fushimi dan Kiyomizu-Dera. Aku bertanya dengan
pemilik penginapan bagaimana cara kesana dan kejutan, dia siap untuk mengantar
kita kesana. Wah suatu rejeki yang tak mungkin kita tolak.
Jarak penginapan ke Inari sekitar 4-5 km. Tiba disana hari masih jam 2
sore. Kesan pertama masuk ke Inari adalah banyak penjual makanan di
pingir-pinggirnya jalan masuk. Makanan dimana-mana, hahha...
Kuli Inari adalah kuil yang diyakini tempat bersemayamnya Dewa Padi dan
hasil cocok tanam. Kita juga dapat menemui banyak patung Rubah yang diyakini
membawa pesan Dewa Padi https://www.infojepang.net/item/fushimi-inari-taisha/
.
Banyak hal menarik yang kita bisa temui disini. Salah satunya adalah susunan
tiang-tiang kayu berwarna orange sepanjang jalan kita menyusuri kuil Inari
sampai keatas. Kuil ini juga dikelilingi oleh pohon-pohon yang lebat sehingga
terasa sejuk.
Puas di Inari, kita menuju ke Kuil Kiyomizu-Dera. Karena ga mau repot, jadi
kita naik taksi deh kesana dengan jarak sekitar 3 km saja namun jangan tanya
argo taksinya. Mahal.
Kuil Kiyomizu-Dera dibangun tahun 1633. Kalau tidak salah, ini adalah kuil
terbesar di Kyoto atau mungkin terbesar di Jepang. Walau sudah berusia ratusan
tahun dan sempat beberapa kali mengalami perbaikan, Kuil ini tetap anggun dan
agung. Tentram terasa jika kita bisa menikmati aura yang terpancar dari kuil
ini. Dari atas kuil, kita bisa melihat kota Kyoto dengan segala keindahannya.
Kita berjalan menuju puncak dan ujung Kuli untuk menikmati dan merasakan
segala keagungannya sampai saatnya sore dan kita haru kembali ke penginapan.
Kuil yang sangat indah dan luar biasa.
Tips: Berangkat pagi sehingga bisa mengunjungi banyak Kuil,
Palace atau Temple di Kyoto karena Kyoto terkenal dengan kota seribu kuil. Naik
kereta dan beli day pass untuk bus sehingga lebih murah. Hindari naik taksi
kalau tidak terpaksa. Disini kita bisa mencuci sendiri dengan dengan
menggunakan mesin yang kita masukin koin. Sekali mencuci JPY 300, mesin
pengering JPY 200 untuk 30 menit. Lumayan bisa menghemat bawaan baju dari
Jakarta.
Rute: Tanimachi Line – Stasiun Tanimachiyonchome sampai
Osaka - JR Tokaido – Sanyo Line
sampai Stasiun Shin-Osaka – Kyoto (Shinkansen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar