Jumat, 23 Juni 2017

Japan Trip – Liburan Keluarga Hari 5

Ini adalah hari yang paling membuat aku khawatir karena di Kyoto ini kita akan menginap di penginapan yang bergaya tradisional Jepang (Ryokan). Pada suka dan betah ga ya para anggota tim ku ini? Begitu kekhawatiran ku dalam hati. Ah semoga saja mereka suka supaya kita juga bisa merasakan menjadi orang Jepang.


Turun di stasiun Kyoto yang hanya berjarak 30 - 40 menit menggunakan kereta ekspress, kita berjalan menyusuri menara Kyoto dan gang-gang kecil menuju ke Ryokan kita yang namanya Daiya Ryokan. Ternyata jaraknya dari stasiun tidak terlalu jauh sekitar 700 meter.


Kesan pertama di Kyoto adalah suka. Kota ini tidak seramai Tokyo dan tentu saja banyak rumah makan kecil di gang-gang kota yang sangat menarik perhatian kita. Maklum kalau perut kenyang, hati jadi senang.

Tiba di penginapan disambut oleh suami istri pemilik Ryokan tersebut yang bernama Hirayuki. Mereka sangat ramah walau kita tiba jam 11 siang, udah boleh langsung masuk ke kamar.




Masuk kamar, kekhawatiran ku langsung sirna. Istri dan anak-anakku suka banget dengan kamar dan penginapannya. Seperti rumah sendiri, begitu ucap mereka. Kamarnya bagus, rapi dan tentu saja bergaya tradisional Jepang.

Aku membuka daftar tempat yang ingin kita kunjungi di hari pertama di kota Kyoto. Hayuu kita ke Inari Fushimi dan Kiyomizu-Dera. Aku bertanya dengan pemilik penginapan bagaimana cara kesana dan kejutan, dia siap untuk mengantar kita kesana. Wah suatu rejeki yang tak mungkin kita tolak.

Jarak penginapan ke Inari sekitar 4-5 km. Tiba disana hari masih jam 2 sore. Kesan pertama masuk ke Inari adalah banyak penjual makanan di pingir-pinggirnya jalan masuk. Makanan dimana-mana, hahha...




Kuli Inari adalah kuil yang diyakini tempat bersemayamnya Dewa Padi dan hasil cocok tanam. Kita juga dapat menemui banyak patung Rubah yang diyakini membawa pesan Dewa Padi https://www.infojepang.net/item/fushimi-inari-taisha/ .




Banyak hal menarik yang kita bisa temui disini. Salah satunya adalah susunan tiang-tiang kayu berwarna orange sepanjang jalan kita menyusuri kuil Inari sampai keatas. Kuil ini juga dikelilingi oleh pohon-pohon yang lebat sehingga terasa sejuk.

Puas di Inari, kita menuju ke Kuil Kiyomizu-Dera. Karena ga mau repot, jadi kita naik taksi deh kesana dengan jarak sekitar 3 km saja namun jangan tanya argo taksinya. Mahal.

Kuil Kiyomizu-Dera dibangun tahun 1633. Kalau tidak salah, ini adalah kuil terbesar di Kyoto atau mungkin terbesar di Jepang. Walau sudah berusia ratusan tahun dan sempat beberapa kali mengalami perbaikan, Kuil ini tetap anggun dan agung. Tentram terasa jika kita bisa menikmati aura yang terpancar dari kuil ini. Dari atas kuil, kita bisa melihat kota Kyoto dengan segala keindahannya.







Kita berjalan menuju puncak dan ujung Kuli untuk menikmati dan merasakan segala keagungannya sampai saatnya sore dan kita haru kembali ke penginapan. Kuil yang sangat indah dan luar biasa. 

Tips: Berangkat pagi sehingga bisa mengunjungi banyak Kuil, Palace atau Temple di Kyoto karena Kyoto terkenal dengan kota seribu kuil. Naik kereta dan beli day pass untuk bus sehingga lebih murah. Hindari naik taksi kalau tidak terpaksa. Disini kita bisa mencuci sendiri dengan dengan menggunakan mesin yang kita masukin koin. Sekali mencuci JPY 300, mesin pengering JPY 200 untuk 30 menit. Lumayan bisa menghemat bawaan baju dari Jakarta.  


Rute: Tanimachi Line – Stasiun Tanimachiyonchome sampai Osaka - JR Tokaido – Sanyo Line sampai Stasiun Shin-Osaka – Kyoto (Shinkansen).  

Tidak ada komentar: