Senin, 19 September 2016

New Zealand - Mimpi Yang Tak Pernah Padam (Hari 1 : Tiba di Christchurch - 7 September 2016)

Setelah tertunda 1 hari karena faktor teknis dipesawat, akhirnya Qantas yang kami tumpangi mendarat dengan selamat setelah sempat transit di Sydney. Sebenarnya walau kami pesan Qantas JKT-CHC-JKT, namun dengan berbagai ”jalan” yang kami lalui, akhirnya SYD – CHC kami menggunakan Emirates. Kenapa kami pilih Qantas? Kami lebih suka dan cinta Garuda Indonesia sih (tetep), namun sayang sekali yang melayani rute  JKT-CHC-JKT hanya Qantas yang paling murah.





Syukurnya pesawat tidak terlalu penuh dan hiburan juga banyak. Jadi terbang total 11 jam tidak terasa melelahkan. Anak-anak bisa tidur dan ibunya bisa menikmati kopi hangat dengan muffin nan lezat.

Sampai di Christchurh, kami disambut dengan dinginya cuaca. Angin bertiup kencang menembus jaket tebal yang kami gunakan. Setelah meminang si Subaru Legacy, kami menuju ke hotel pertama di Christchurch. Beginilah muka-muka bahagia dan kedinginan menginjakkan kaki di pulau impian.





Malamnya, kami di traktir makanan lezat dan ternyata porsinya besar banget. Aku yang berbadan besar aja tak sanggup untuk menghabiskannya. Steak yang menjadi ciri khas NZ tak sanggup ku bersihkan. Tapi rasanya tak akan terlupakan. 



Tidak ada komentar: